Selasa, 07 November 2017

Kerajinan Vinyl dari Bantul dengan Prospek yang Cerah

Bantul - Kerajinan kotak kemasan berbahan dasar vinyl adalah salah satu jenis kerajinan yang semakin diminati konsumen. Selain terlihat menarik dan elegan, harganya pun cukup terjangkau. Tak heran, produk ini laris-manis di pasaran. Pengrajin yang memproduksi pernak-pernik dari bahan vinyl adalah Rusmanto.

Setelah dua tahun menimbah pengalaman sebagai tenaga kerja di kerajinan kulit, Rusmanto kemudian mendirikan usaha kerajinan sendiri. Usaha Rusmanto yang khusus memproduksi tas kulit dirintis sejak 1998. Usaha kerajinan dengan bahan baku lembaran kulit asli, rupanya hanya bertahan enam tahun. Harga kulit lembaran semakin mahal, sedangkan harga produknya sulit dinaikan sehingga keuntungan minim sekali. Untuk mempertahankan usaha yang menjadi pencaharian pokoknya, sejak 2004, Rusmanto beralih ke bahan vinil, bahkan dengan variasi produk yang lebih banyak.

Alasan Rusmanto memilih bahan kulit sintetis adalah karena harganya yang terbilang murah. Dengan begitu, dia bisa menekan biaya produksi dan menjualnya dengan harga yang sesuai dengan daya beli masyarakat kelas menengah. Meskipun murah, tampilan barang-barang aksesori rumah tersebut tetap terkesan eksklusif dan berkelas. Faktor selanjutnya, menurut dia, adalah soal perawatan. "Merawat bahan vinyl lebih mudah ketimbang kulit asli. Konsumen cukup mengelapnya menggunakan kain kering jika bahan kena air atau debu," ujarnya.

Dengan berbekal ketekunan dan ide-ide desain nan kreatif, Rusmanto dan para perajinnya membuat berbagai kerajinan vinyl berupa  toples kue, tempat tisu, nampan, wadah majalah, kotak perhiasan, dan masih banyak lagi dengan berbagai macam fungsi dan bentuk. Begitu pula dengan warna dan ukurannya. Agar makin menarik, Rusmanto juga memanfaatkan bahan vinyl bermotif sebagai variasi untuk mempercantik hasil kerajinannya.

Dia menetapkan harga jual sesuai dengan ukuran dan desain produk. Dia membanderol kerajinan vinyl buatannya mulai dari Rp40.000—Rp350.000 per produk. "Margin keuntungan yang kami dapat mencapai 30%." Rusmanto mengaku mudah mendapat pasokan bahan baku. Material kulit sintetis dia dapatkan dari kota Yogyakarta. Harganya mulai dari Rp15.000—Rp35.000 per meter. Harga tersebut disesuaikan dengan tekstur, warna, dan motif bahan vinyl.

Rusmanto dibantu oleh sekitar 10 orang pekerja. Dengan jumlah tenaga tersebut, dia bisa memproduksi hingga 1.000 produk kerajinan vinyl setiap bulan. Beberapa produk yang populer di kalangan konsumen adalah kotak perhiasan.

Soal peluang, baik Ida maupun Rusmanto mengaku bisnis produk kerajinan dari kulit sintetis ini sangat prospektif. Ini karena masyarakat sedang menggemari barang-barang yang memiliki tampilan eksklusif ala kulit binatang. Oleh karena itu, material vinyl menjadi alternatif bagi konsumen yang ingin memiliki barang berkualitas, tetapi dengan harga terjangkau.

Lebih lanjut, menurut Rusmanto, konsumen produk-produk ini bukan hanya para pemilik rumah. Dia juga membidik konsumen lain, yaitu kantor dan hotel. Selain itu, produk-produk kerajinan vinyl ini juga bisa menjadi buah tangan alias oleh-oleh bagi para wisatawan.

Website : www.noviahandycraft.com
Disqus Comments