Rabu, 08 November 2017

Lukisan daun Bodhi dari pohon suci di Borobudur

Pada candi Borobudur atau juga di Prambanan terukir kalpataru. Kalpa berarti kehidupan. Taru berarti pohon. Pohon kehidupan yang digambarkan rimbun dan tempat berteduh banyak makhluk hidup itu ternyata hanya simbol saja. Tak ada pohon yang bernama kalpataru. Hanya saja, berdasarkan artinya, ada beberapa pohon yang disamakan dengan kalpataru. Yaitu, pohon bodhi dan pohon beringin.

Pohon Bodhi disebut para ahli botani (tanaman) sebagai Ficus Religiosa (pohon fig yang suci) karena digunakan sebagai tempat Buddha bernaung. Pohon ini termasuk spesies pohon fig (beringin) dalam keluarga Moraceae. Daun pohon ini berbentuk hati. Pohon Bodhi yang ada sekarang bukanlah pohon asli tempat Buddha mencapai pencerahanNya lebih dari 2.500 tahun silam, tetapi merupakan keturunan langsung dari pohon asli tersebut. Untuk Pohon bodhi yang besar bisa kita lihat di halaman candi Borobudur.

Bentuk penampang dari daun Bodhi memang di sebut bagus untuk di ambil tulang daunnya sebagai bahan baku kerajinan. Setelah di keringkan, daun dicuci dan direbus dengan larutan kalium hidroksida atau soda api ,Lalu diaduk hingga daging daun mengelupas dan dibersihkan dengan sikat gigi hingga menjadi transparan. Jika menggunakan cara tradisional, dilakukan perendaman daun dalam lumpur. Jika jumlah yang direndam mencapai 100 daun atau kurang, perendaman perlu waktu sekitar dua minggu. Namun jika jumlahnya lebih dari 1.000 lembar, perlu waktu hingga sebulan. Perhitungan waktu itu pun harus saksama dan hati-hati.. Setelah itu daun diputihkan atau diberi warna, baru kemudian dikreasikan sesuai ide dan kreativitas pembuat kerajinan lukisan daun Bodhi.

Menyesuaikan dengan agama Buddha yang menjadi karakteristik Candi Borobudur, maka obyek dalam lukisan daun Bodhi biasanya adalah biksu dan Sang Buddha. Terdapat variasi jenis lukisan daun Bodhi tentang sang Buddha dengan berbagai posisi, seperti posisi meditasi atau jhana mudra, posisi abhaya mudra dengan satu telapak tangan menjulur keluar, dan posisi dhammacakka mudra dengan posisi jari terkait di depan dada.

Harga yang di tetapkan untuk kerajinan lukisan daun Bodhi terendah berkisar Rp15.000 per lembar, jika pembeli adalah wisatawan asing, maka harga yang di kenakan bisa berlipat lipat, biasanya di tawarkan pada harga Rp 500.000. jika pembeli menghendaki lukisan dengan ukuran yang lebih besar berukuran 1m x 0.8m sekaligus pigura maka harganya bisa melonjak di angka 7 digit.

[xyz-ihs snippet="Kerajinan-Indonesia"]

Disqus Comments