Setiap wilayah dan kebudayaan di Indonesia ini dikenal memiliki hasil karya budaya berupa kerajinan yang memiliki ciri khas wilayahnya masing masing, bahkan tak sedikit dari kerajinan daerah tersebut yang telah dikenal luas oleh dunia Internasional.
[caption id="" align="aligncenter" width="935"] salah satu sentra keramik di Banjarnegara[/caption]
Yang patut dicermati kini adalah Indonesia dikenal sebagai negara dengan tingkat serapan konsumsi teknologi informasi yang tinggi, apakah memiliki sebuah pengaruh dalam inovasi pengrajin dalam mengembangkan kerajinannya dalam berbagai aspek.
Asimilasi dari kerajinan dan teknologi memang menjadi hal yang cukup jarang kita sadari. Bagaimana kemajuan teknologi telah menciptakan berbagai ceruk peluang kerajinan yang bisa kita eksplorasi lebih jauh dengan memanfaatkan karya kerajinan yang telah ada sebelumnya. Yang pertama kita bahas dalam kaitan antara kemajuan teknologi dalam inovasi kerajinan adalah di bidang pemasaran.
Majunya teknologi telah mempengaruhi cara memasarkan kerajinan
[caption id="" align="aligncenter" width="1252"] ilustrasi jangkauan facebook di seluruh dunia[/caption]
Tak dapat kita pungkiri, Facebook adalah media yang paling awal kita manfaatkan sebelum menjamurnya marketplace online seperti sekarang ini. Dengan penetrasi media sosial buatan Mark Zuckerberg yang begitu tinggi ini, pengguna Facebook bahkan dapat anda temukan di hampir seluruh sudut Indonesia, dengan kebanyakan mengaksesnya secara mobile. Dengan banyaknya user, maka banyak sekali grup jual beli dengan cakupan teritorial regional maupun nasional terdapat dalam jejaring media sosial biru ini.
[caption id="" align="aligncenter" width="1215"] situs jual beli khusus kerajinan[/caption]
Dari cara pemasaran kerajinan secara manual dengan mendisplay di galeri atau menawarkannya melalui pameran kini terlah bergeser melalui media media online. Anda bisa dapat dengan mudah menawarkan hasil karya kerajinan anda ke Facebook atau marketplace online, baik yang mengkhususkan diri dalam dunia kerajinan ataupun umum. Tentunya cara terakhir menjadi salah satu pendorong masyarakat untuk berinovasi dan menjajakan karya kerajinannya dalam skala sekecil apapun, sehingga pasar dunia kerajinan tidak melulu menjadi akses eksklusif pengrajin besar.
Produk kerajinan yang muncul karena kemajuan teknologi
Teknologi yang sedemikian cepat berkembang, baik dari sisi software maupun hardware telah membuka jendela informasi baru untuk masyarakat Indonesia. Berbagai media sosial baru bermunculan yang selain bisa dimanfaatkan dalam bidang pemasaran juga dapat digunakan untuk mencari ide ceruk pasar kerajinan baru yang juga turut berkembang seiring kemajuan teknologi. Konsumsi gadget di Indonesia yang sedemikian tinggi telah membuat bisnis aksesoris pelengkap gadget menjadi lahan basah yang dimanfaatkan pengrajin kreatif contohnya untuk membuat kerajinan casing kayu untuk berbagai macam gadget.
[caption id="" align="aligncenter" width="623"] casing gadget bermotif batik[/caption]
Di sisi lain, kemajuan teknologi membuat akses informasi kini tidak bersifat terpusat dan tergantung oleh media informasi besar, tetapi banyak sekali muncul moda citizen journalism. Dengan masing masing netizen memiliki akses untuk memamerkan dan memasarkan karyanya secara mandiri kepada niche yang tepat maka tak jarang suatu jenis kerajinan akan menjadi hip dalam budaya populer yang diakrabi penggila teknologi. Dalam hal ini terdapat berbagai produk yang menyasar segmen tertentu, dan berhasil, seperti contohnya adalah Rewood, sebagai produk kacamata kayu yang memiliki pasar masyarakat perkotaan yang mengerti keunikan dalam gaya adalah sesuatu yang berarti bagi mereka.
[caption id="" align="aligncenter" width="938"] produk Rewood[/caption]
Keuntungan yang bisa didapat dari asimilasi kerajinan dan teknologi
[caption id="" align="alignnone" width="839"] contoh casing dari kayu[/caption]
Pergeseran gaya hidup karena teknologi ini adalah hal yang patut dimanfaatkan oleh para pengrajin. Mungkin akan ada berbagai celah usaha baru dengan ide dasar subtitusi bahan dasar menggunakan bahan yang biasa digunakan untuk membuat kerajinan pada umumnya seperti kasus casing handphone dari kayu yang sekarang semakin ramai. Anda mungkin bisa melirik celah lain, seperti misal casing CPU dari kayu, atau contoh yang bisa dibilang paling out of the box dari hal ini adalah motor dengan bodi dari kayu seperti yang dilakukan oleh rekan pengrajin dari Jawa timur ini.
Pemanfaatan atau penggantian benda berbau teknologi atau sekedar penunjang teknologi ini menjadi karya kerajinan tentunya akan menjadikan keuntungan tersendiri bagi pengrajin, karena mereka akan bisa menyasar pasar yang lebih luas. Para pengguna teknologi mungkin akan tertarik menggunakan kerajinan tradisional sebagai pendamping gaya hidup modern mereka, dan pada akhirnya akan menjadi hype yang ujungnya dapat menaikan omset bagi para pengrajin tersebut.
Mungkin sudah saatnya untuk para pengrajin selain menggenjot habis habisan kerajinan ramah lingkungan seperti menggunakan bahan daur ulang, bisa juga memanfaatkan limbah untuk membuat berbagai kerajinan berbau teknologi tersebut. Diharapkan dengan menyongsong MEA, sektor kerajinan Indonesia bukanlah sisi yang memiliki cerita pahit, tetapi justru diharapkan menjadi sisi yang turut berkembang dan mampu menguasai pasar ASEAN dengan adanya pemanfaatan kemajuan teknologi dalam inovasi kerajinan Indonesia.