Selasa, 15 Maret 2016

Mengenal Berbagai Jenis Batu Untuk Bahan Kerajinan

Manusia diketahui telah menciptakan berbagai peralatan dari batu sejak ditemukannya ide bahwa batu dapat dibentuk, yaitu dengan cara membenturkan batu yang keras kepada bebatuan yang lebih lembut. Selama ribuan tahun, segala jenis batu telah digunakan dalam membuat berbagai jenis kerajinan, dimana yang sering kita temukan di Indonesia adalah seni kerajinan pahat atau ukir batu. Dengan kekayaan bentang alam dan kandungan mineral di negeri kita, apa sajakah jenis batu untuk bahan kerajinan yang umum digunakan di sekitar kita?

Pada dasarnya jenis batu untuk bahan kerajinan terbagi menjadi 3, batuan lava, batuan sedimen dan batuan metamorfis. Berikut akan kita ulas jenis batu apa sajakah yang ada dibawah 3 kategori batu tersebut:

Batuan Lava Beku


Karakteristik batu lava beku bergantung dari di mana mereka terbentuk. Jauh di dalam bumi, di bawah panasnya aksi vulkanik, magma dipaksa naik melalui batuan beku padat yang berusia lebih tua. Kemudian didinginkan, membentuk granit, basal, dan diorit. Granit terbuat dari kristal kuarsa dan mineral feldspar yang mengandung silika.

Batu granit


Batu granit adalah jenis batu lava yang digunakan untuk bahan kerajinan sebagai kerajinan ukir batu, meski sebenarnya kata ukir kurang tepat dalam deskripsi ini. Karena yang dilakukan bukanlah mengukir batu dengan tatah atau pahat seperti halnya mengukir marmer, melainkan menggerus bebatuan tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="1001"] pola batu granit yang cantik dan kaya[/caption]

Alat yang biasa digunakan untuk memproses bebatuan granit menjadi kerajinan adalah dengan menggunakan gergaji dari berlian. Dengan menggunakan gergaji berlian tersebut maka proses pemotongan batu granit akan berlangsung lebih mulus dan cepat. Dalam batuan granit terdapat berbagai variasi warna yang kaya, dengan ukuran kristal beracam macam, mulai dari butiran kasar hingga yang sangat padat dan halus. Kerajinan dari batu granit akan berfungsi maksimal dan terlihat indah menjadi dekorasi outdoor.

Batuan Sedimen


Ketika batuan mulai terkena erosi karena angin, hujan dan terik sinar matahari, partikelnya akan terbawa ke bawah menuju sebuah tempat dimana sedimen terakumulasi. Di lautan, tumbuhan kecil dan bangkai dari fauna tenggelam ke dasar dan menambah lapisan sedimen menjadi lebih tebal. Setelah ribuan tahun, tekanan dari berbagai laoisan sedimen ini telah memperkeras sedimen terebut dan mengubahnya menjadi batu gamping atau batuparas.

Batu gamping


Batu gamping terbentuk di dasar laut, terbuat dari sedimen fauna purba di laut. Jadi tak mengherankan jika anda menemukan fosil makhluk seperti crynoids dan brachiopods ketika memahat batu gamping. Batu ini memiliki komponen pembentuk terbesar dari kalsium karbonat atau kalsit mineral.

[caption id="" align="aligncenter" width="990"] ukiran batu gamping[/caption]

Batu gamping memiliki karakter mudah diukir dan mampu mengeluarkan detil dengan baik, tapi tetap cukup kuat untuk diukir dengan penyangga. Meski batuan jenis ini tidak memiliki keistimewaan keindahan dari warna yang tidak variatif, batu ini memiliki kekayaan tekstur yang bisa diciptakan. Dengan karakternya yang tahan terhadap hujan asam dibanding dengan marmer, maka batuan jenis ini juga bisa menjadi pilihan menarik untuk dekorasi outdoor.

Batu paras


[caption id="" align="aligncenter" width="667"] batu paras dalam bentuk mentah[/caption]

Batu paras adalah suatu bentuk dari batu sedimen yang terbentuk dari lapisan pasir yang terekat bersama silika atau kalsium karbonat. Untuk batu paras biasanya memiliki arah lapisan yang khas, dan karena karakter kandungannya, batu paras cenderung lebih cepat membuat aus peralatan ukir anda. Batu paras juga mengandung silika seperti batu granit yang membuatnya berbahaya jika terhisap dalam jangka panjang, maka pemakaian respirator adalah wajib untuk perlindungan anda.

Batuan Metamorfis


Batuan metamorfis terbentuk ketika lapisan sedimen terekspos pada panas dan tekanan serta mengalami perubahan kimiawi yang membentuk material kristal baru. Setelah mengalami proses metamorfis, maka batu gamping kemudian terbentuk menjadi batu marmer.

Batu Marmer


Batu marmer telah menjadi batu pilihan untuk dijadikan sebagai bahan kerajinan ukiran sejak jaman Yunani kuno. Batu marmer memiliki tingkat kesulitan penggarapan yang moderat, memiliki kemampuan untuk dibentuk dengan tingkat detil yang sangat baik. Dengan teknik polesan tertentu, maka struktur kristal yang ada di dalamnya akan terlihat sangat cemerlang. Batu jenis ini tidak tahan terhadap asam, oleh karena itu batu marmer bukanlah pilhan yang baik untuk dijadikan hiasan outdoor.

Batu Pualam


Batu pualam merupakan bebatuan yang sangat lunak untuk di pahat dan diukir. Cenderung rapuh dan menjadi sepihan atau bahkan terbelah menurut jalur retakan yang tersembunyi dalam batu tersebut. Batu pualam memiliki warna dan pola yang luar biasa cantik, sehingga terkadang banyak orang yang kurang memperhatikan ukirannya melainkan hanya mengagumi keindahan dari batu tersebut semata.

Batu Sabun


Batu sabun, atau yang dikenal juga dengan nama statite adlaah batuan lunak yang bahkan bisa dipahat menggunakan pisau. Dengan tekstur seperti layaknya sabun, batu ini terbuat dari talc. Batu ini merupakan pilihan bagus untuk pemula, meski karena demam batu pada tahun lalu telah membuat batu jenis ini memiliki harga yang cukup tinggi.
Disqus Comments