Rabu, 25 Oktober 2017

Virageawie, Inovasi Gitar Bambu yang Mendunia dari Bandung

Bandung seolah tidak pernah kehabisan ide untuk menciptakan produk-produk kreatif. Tak hanya soal kuliner, kota ini juga dikenal dengan beraneka produk-produk kreatifnya, termasuk alat musik.

'Virageawie' merupakan salah satu produk gitar yang dihasilkan dari tangan-tangan kreatif. Kelebihan gitar ini ada pada desainnya yang unik. Sebab 99 persen bagian gitar ini terbuat dari bambu. Hanya bagian finger board saja ditambah material bahan kayu. Untuk bagian body gitar terbuat dari bambu yang agak besar. Di kedua sisinya kemudian disambungkan dengan bambu yang berukuran lebih kecil.

Gitar ini sendiri diproduksi oleh Indonesia Bamboo Community (IBC). Karena desain yang unik, gitar ini banyak diminati oleh berbagai kalangan mulai dari musisi hingga kolektor. Pesanan yang datang tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga hingga ke luar negeri.

"Ada 12 negara yang sudah memesan gitar ini. Bahkan dari Malaysia dan Rumania ada yang datang langsung kesini," ujar Ketua Indonesian Bamboo Comunity, Adang Muhidin, kepada merdeka.com, Sabtu, (17/10).

Meski gitar ini terbuat dari bambu, soal suara boleh diadu. Gitar elektrik ini sudah digunakan di berbagai panggung besar, seperti yang digunakan Indonesia Bamboo Comunity pada saat tampil di Java Jazz Festival selama tiga tahun berturut-turut yakni 2012, 2013, dan 2014.

Tak hanya itu, gitar ini juga dipesan oleh beberapa musisi tanah seperti Iwan Fals dan Balawan. Bahkan pejabat pun tak mau ketinggalan membeli gitar unik ini. Sebut saja Gita Wirjawan (mantan Menteri Perdagangan), Fadli Zon (Wakil Ketua DPR RI) juga membeli gitar dari sini.

Penjualan Gitar ini hanya melayani pesanan (by order). Selain itu gitar ini juga hanya diproduksi dalam jumlah terbatas setiap bulannya. Untuk satu harga unit gitar dibanderol dengan harga Rp 3,5 juta.

Nama Virageawie sendiri sebenarnya merupakan plesetan kata dari bahasa Sunda yakni 'pirage awi' yang berarti hanya bambu. Ungkapan ini merupakan ejekan saat IBC mengikuti sebuah pameran.

"Jadi waktu itu di sebuah pameran ada yang mengejek karena produk yang kita tawarkan katanya terlalu mahal. Dia bilang,'pirage awi hargana mahal' (hanya terbuat dari bambu tapi harganya mahal). Namun justru itu yang menjadi inspirasi saya untuk membuat brand virageawie," kata Adang.

Selaim gitar, IBC memproduksi alat alat musik lain seperti bass, drum, biola. Semua alat musik ini terbuat dari bambu. Rencana ke depan IBC bakal membuat piano dari Bambu, penasaran? Kita tunggu saja.

Sumber : merdeka

Disqus Comments