Sabtu, 20 Januari 2018

Kostum Wayang Orang Beromset Jutaan, Hasil Kecintaan Terhadap Budaya

Sukoharjo - Berkat kecintaan pada budaya wayang ketekunan dalam mempertahankan dan keuletan dalam berusaha, seorang pengusaha kostum tari dan wayang orang di Sukoharjo, Jawa Tengah mampu meraih omset puluhan juta perbulan. Hasil karyanya juga sudah dikenal di seluruh penjuru nusantara, dan bahkan sampai ke manca negara.

Perjalanan usaha pengrajin kostum wayang orang bernama Hadi Sugimo ini cukup panjang dan sudah melalui berbagai ujian. Keberadaan usaha yang dirintis sejak 1977 itu terus berkembang dengan kesabaran dan ketekunan Hadi Sugimo yang akrab disapa Gimo. Laki-laki asal Kulonprogo, Yogyakarta itu semula belajar membuat kostum tari di tempat pakliknya, Slamet Hadi Sumarto, di Ngemplak, Banjarsari, pada 1977. Saat itu, Sugimo masih berusia 18 tahun.

Kini karya kerajinan kostum wayang orang kreasinya di kerjakan di pusat kerajian kostum tari dan wayang orang Dukuh Bacem RT 002/RW 001, Langenharjo, Grogol, Sukoharjo. Di sinilah berbagai macam kostum wayang orang dan tari dibuat Sugimo dan lima orang karyawannya. Mulai dari membuat kostum tokoh pandawa, anoman, butho cakil, dan berbagai macam jenis pakaian wayang lainnya lengkap bisa ditemukan di sini.

Setiap detail bagian kostum wayang orang dikerjakan dengan sangat teliti, sehingga para konsumen sangat puas dengan hasil karya kostum wayang Sugimo ini. Mulai dari membuat cetakan hingga merangkai menjadi sebuah kstum dikerjakan oleh orang-orang yang memang bernar-benar ahli dan tahu karakter wayang.




[embed]https://www.youtube.com/watch?v=SsoSRD9yBdc[/embed]




Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kostum ini pun bervariasi. "Untuk aksesoris pelengkap kostum, kami menggunakan bahan-bahan seperti kulit kerbau, karton, kain bludru (suede), dan payet-payet," jelasnya.

Sedangkan untuk pembuatan kostum tari, bahan yang digunakan bervariasi antara lain kain tetron, kain ero, kain toyuci, kain bludru minyak, kain bludru koflog, dan nilon. Harga yang ditawarkan pun bervariasi, mulai dari yang paling murah sekitar Rp.75.000 hingga mencapai Rp.400 ribu dan bahkan ada yang mencapai jutaan rupiah sesuai dengan tingkat kesulitannya.

Hasil karya kostum wayang orang produksinya, dipasarkan oleh Gimo ke pelanggan tetapnya di Toko Bringharjo dan Tjokrosoharto Yogyakarta serta Pasar Klewer, Solo. "Selain itu tentu saja ada para seniman dan penari yang membeli kostum dan perlengkapan tari di sini," ujar Gimo.

Tak hanya bermain dalam lingkup regional, Pemesan kostum dan perlengkapan tari Gimo bahkan juga datang dari luar kota seperti Banyuwangi dan Jakarta. "Biasanya anak-anak SMK I Solo dan mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia) juga sering memesan kostum di tempat saya," lanjutnya.
Disqus Comments