Jumat, 10 November 2017

Pengrajin Sapu Ijuk Pasarkan Kerajinan Tangan Nagara

Pengrajin sapu ijuk di Desa Panggung, Kecamatan Haruyan, Hulu Sungai Tengah,Banjarmasin tak lagi hanya menjual sapu ijuk, kerajinan kayu kuda-kudaan dan mobil-mobilan.
Hampir semua pengrajin, kini menambah barang-barang di kios-kios pinggir jalan mereka dengan anena kerajinan lain.
Tak heran, di sepanjang kanan dan kiri jalan di Desa itu, terlihat semarak aneka produk mainan dari besi dan gerabah.
Gerabah dibikin seperti buah-buahan. Ada belimbing, semangka, apel, cabai, labu dan durian. Juga dibikin tokoh animasi, seperti dora emon, pokemon.
Sedangkan kerajinan berbahan besi, dibikin menjadi wajan beasar, panci, wajan dan panci mainan.
Produk-produk itu ternyata hasil kerajinan tangan dari Nagara, atau kecamatan-kecamatan di Daha, Hulu Sungai Selatan.
“Pengrajin di sini cuma menjualkan. Barangnya dipasok dari pengrajin nagara,” kata Syamsul Biati, perajin sapu ijuk, yang juga tokoh masyarakat setempat.
Disebutkan, sejak digempur produk sapu berbahan plastik, memang berpengaruh terhadap penjualan sapu ijuk. Meski demikian, pangsa pasar sapu ijuk tidak mati, karena ada segmen pembeli, yang setia dengan bahan tradisional tersebut.
Menurut Syamsul, pemesan sapu ijuk masih ada, dari Kaltim dan Kalteng dan Kalsel sendiri. Sebenarnya sapu ijuk jelas dia lebih kuat dan tahan lama.
Pengrajin di Desa Panggung pun sudah melakukan inovasi, dengan membuat anyaman dan tangkai sapu yang lebih kuat.
“Tapi namanya persaingan dengan produk modern, tak bisa dihindari. Makanya, selain menjual sapu, kerajinan kayu, kami juga memasarkan produk dari kabupaten tetangga. Dengan harapan, suatu saat bisa belajar memproduksi sendiri,” kata Syamsul yang sudah puluhan tahun membuat sapu ijuk.

Inovasi memang sangat di butuhkan di bisis kerajinan ini serbuan produk luar sudah tidak dapat di bedung lagi, pengrajin harus lebih kreatif lagi dan mulai memasarkan produknya secara cepat.
Disqus Comments