Jika berbicara masalah kerajinan ukiran kayu, sepertinya tidak bisa lepas dari nama Jepara. Baik dari barang fungsional seperti furniture hingga barang dekoratif dengan nilai estetika yang tinggi dihasilkan dari para pengrajin yang ada di Jepara. Salah satu sentra kerajinan ukiran kayu di Jepara yang memiliki ciri khas produk yang dihasilkan ialah kerajinan dari desa Mulyoharjo.
Mayoritas, perajin di daerah ini membuat kerajinan berbentuk patung binatang. Kuda, burung elang, serta ikan, dimana produk dengan model tersebut adalah kerajinan yang paling banyak dipesan pembeli. Tidak hanya di buat untuk melayani konsumen dalam negeri, bahkan patung maupun ukiran ini dibuat untuk memenuhi permintaan pasar di luar negeri. Misalnya, Taiwan, Cina, India, Arab juga Inggris. Di desa ini anda juga bisa melihat langsung atau menunggui selama proses pembuatan berlangsung.
Biasanya, untuk bahan baku ukiran pengrajin biasa menggunakan kayu trembesi dan mahoni sebagai bahan utama. Namun, mereka juga melayani pembuatan patung dan karya ukiran menggunakan bahan kayu jati. Untuk kayu jati berdiameter kecil, perajin bisa mengupayakan. Hanya saja, untuk lingkar pohon jati besar, mereka lebih senang pemesan yang membawa kayu. Ini sehubungan dengan banyaknya hal tentang pengurusan surat-surat kayu jati yang akan dipahat.
Keterampilan memahat dan mengukir yang diwarisi sejak kecil membuat para perajin desa Mulyoharjo mahir mengira-ngira membentuk serta menghaluskan hasil karya hingga menyerupai asli. Desa ini juga dikenal sebagai penghasil patung Macan Kurung. Karya yang mengandung filosofi yang unik dan cukup mahal.
Seperti namanya (macan: harimau, kurung:sangkar), karya seni ini berupa patung macam yang berada di dalam sangkar. Pembuatan kerajinan jenis ini memiliki kesulitan besar lantaran dibuat langsung dari kayu gelondong tanpa proses penyambungan. Dimulai dari pembuatan sangkar berjeruji vertival, dilanjutkan memahat kayu didalam sangkar menjadi harimau yang terantai, dilengkapi dua bola. Di atas sangkar terdapat patung burung elang yang mencengkram kurungan ini.
Filosofi yang di kandung dari kerajinan ukiran kayu macan kurung adalah, angkara dan keserakahan pada manusia bisa dikurung serta dibentengi kebajikan.
[caption id="" align="aligncenter" width="500"] ukiran kayu macan kurung[/caption]
Untuk harga kerajinan ukiran kayu tergolong mahal, karena dimensi dan kerumitan pembuatannya membuat harganya melonjak tajam. Seperti kerajinan Macan kurung yang disebut diatas memiliki kisaran harga di dalam rentang diatas 20 juta hingga 30 juta.
Sedang untuk kerajinan lain semisal relief atau hiasan dinding berisi deretan kuda yang tengah berlari berukuran panjang 2 meter, lebar 70 sentimeter, dan tebal 20 sentimeter, dijual dalam rentang harga 3 juta hingga 15 juta rupiah jika menggunakan bahan kayu jati.