Mojokerto - Tak hanya kayu dan batu, perunggu pun bisa diolah menjadi patung dan beragam kerajinan unik lainnya. Bahkan, kerajinan perunggu memiliki pangsa pasar sendiri. Selain di pasar lokal, juga laku hingga ke daratan Eropa seperti Prancis, Inggris, Belanda, Polandia, selain juga ke Amerika.
Sejak dulu perunggu sudah dikenal sebagai bahan baku berkualitas, untuk dijadikan produk kerajinan. Bahkan, sejak memasuki zaman sejarah, nenek moyang sudah menjadikan perunggu sebagai bahan kerajinan. Terbukti dari sejumlah peninggalan sejarah seperti nekara dan arca yang terbuat dari bahan perunggu.
Menurut penuturan kolektor sekaligus penjual produk kerajinan khusus perunggu, produk perunggu memiliki ciri khas dan keunikan yang tidak dimiliki kerajinan lainnya. Selain kuat dan tahan lama, makin berumur maka harga perunggu akan makin mahal. Produk yang dijualnya banyak dipasarkan di daratan Eropa dan Amerika, selain di pasar lokal.
Yang membuat kerajinan perunggu ini menarik lagi adalah kesan kunonya. Meski diproduksi baru, tetap saja kesan kuno terlihat sangat kental. Produknya beragam, mulai dari patung hewan, arca, dewa-dewi, lampu gantung, senjata kuno, kotak penyimpanan, nekara, guci, dan lain sebagainya.
Kerajinan perunggu ini di produksi di kawasan Jawa Timur, lebih tepatnya dari daerah Trowulan, Kabupaten Mojokerto yang disebut sebagai tempat berkembangnya Kerajaan Majapahit dulu.
Untuk kerajinan perunggu yang di cor, yang paling penting adalah cetakan cor. Cetakan harus sama persis dengan desain pemesan. Proses lanjutnya, cetakan direpro dengan bahan malam, sejenis bahan lilin. Kemudian dibungkus tanah liat. Setelah mengering, tanah liat baru dibakar, untuk menghilangkan malam. Setelah itu baru dituang logam. Pengecoran selesai, tanah liat lantas dihancurkan, baru kemudian terlihat bentuk hasil cor. Berikutnya adalah finishing, lalu pewarnaan. Harga produk kerajinan perunggu dari yang terkecil sampai besar, di kisaran Rp 20 ribu – Rp 12 juta.
Home
Berita
Dekorasi
Furniture
Jawa
Jawa Timur
kerajinan Perunggu
Logam
Mojokerto
Seni Antik Kerajinan Perunggu dari Mojokerto
Selasa, 19 Desember 2017
Disqus Comments