Senin, 04 Desember 2017

Kilau Perhiasan Bangil Ditangan Para Pengrajin

Sidoarjo - Berjalan menyusuri sudut-sudut perkampungan di kota Bangil Kab Pasuruan, pandangan anda pasti akan tertumbuk kepada sekelompok orang sedang mengerjakan logam mengkilat.

Beberapa orang diantaranya membakar menggunakan sarana tradisional seperti blander las karbit, seorang menggiling lembaran logam menggunakan mesin seperti mesin untuk menggiling kulit pisang molen namun dengan ukuran yang lebih besar. Ya, mereka adalah pengrajin yang sedang bekerja mengolah bahan mentah emas dan perak hingga menjadi sebuah kerajinan perhiasan Bangil yang mengagumkan.

Memang Lah dalam zaman th 80-90an bangil pernah jadi sentra industri kerajinan logam mulia seperti perhiasan emas, perak. Bahkan ada yg terbuat dari tembaga & stainless, lantaran pada saat itu hasil kerajinan perhiasan Bangil tersebut telah di pasarkan ke nyaris seluruh penjuru indonesia, serta sebahagian pengrajin juga memperoleh rekanan dari luar negeri untuk membantu pemasarannya.

Sekarang Ini hasil kerajinan perhiasan Bangil ini lebih mudah di jumpai diluar daerah seperti Surabaya, Bali, Yogya dan sekian banyak pulau lainya, dapat tapi jadi langka di daerah ini sendiri. Pemandangan aneh ini pastinya bukan tak beralasan, sejak terjadinya krisis ekonomi kepada thn 1998 geliat aktifitas para pengajin perhiasan ini sejak mulai merosot.

Ditambah lagi waktu terjadinya sejarah bom bali, lantaran pasar paling besar dari kerajinan perhiasan perak ini ialah Bali. Di Mana para buyer dari luar negara datang ke indonesia lakukan transaksinya sambil berwisata. Fakta ini berdampak terhadap penduduk perajin perhiasan di mana tidak sedikit diantara mereka bermigrasi ke Bali buat mengembangkan usahadi disana, maka di daerah Bangil sendiri jadi lebih sepi.

Karya dari perajin perhiasan Bangil ini telah dipercaya tidak kalah dari daerah lain.Bahkan sekian banyak perajin mengerjakan pesanan khusus dari pabrik pengolahan perhiasan emas. Biarpun pengerjaannya tetap dengan cara & menggunakan alat alat tradisional.

Saat kita menyaksikan ke dalam proses pengerjaannya di satu buah besali (sebutan utk bengkel kerajian logam mulia). Emas atau perak telah dimasak seterusnya di lebur utk dijadikan lempengan tebal. seterusnya lempengan hasil leburan tadi di blendes (proses pengepresan dgn mesin seperti mesin produsen kulit molen), proses blendes ini menyesuaikan ketebalan yg diminta, untuk selanjutnya di bentuk sesuai dengan pesanan.

Usai dibentuk, kini waktunya untuk memasang pengunci dari batu permatanya dengan cara di patri (dibakar utk melelehkan logam seperti terhadap pengelasan asetilin). Seterusnya di poles buat menghaluskan sekaligus menciptakan efek lebih bersih & mengkilap. Terakhir tinggal di cuci bersama klerek utk menghiangkan sisa-sisa gram kotorannya, sampai di pasang batu permatanya maka jadilah satu buah perhiasan.

Untuk cincin perak seberat 5 gram bisa didapat dengan harga yang cukup murah berkisar 100 ribu rp saja, telah dihiasi batu permata yang cantik. Jika anda sedang berjalan jalan di sekitar pasuruan maka sempatkanlah untuk datang ke sentra pengrajin perhiasan Bangil untuk mencari buah tangan yang mengesankan.
Disqus Comments