Senin, 04 Desember 2017

Kerajinan Kulit Buaya dari Ujung Timur Indonesia

Mungkin untuk setiap warga negara Indonesia telah mengenal nama Merauke dari lagu nasional yaitu dari "Sabang sampai Merauke" . sebagai perlambang dari kota kota yang menduduki posisi terluar dari ujung timur hingga barat Indonesia. Namun gelar sebagai kota terluar di ujung Indonesia timur bukanlah satu satunya kelebihan dari kota tersebut, tetapi terdapat pula produk wisata baik wisata alam, kerajinan,maupun kuliner.

Pada masa ini Merauke juga dikenal akan kerajinan kulit buaya, kerajinan tersebut di anggap sebagai ikon produk kerajinan asal Merauke yang dikenal berkualitas dan dapat di sejajarkan dengan produk kerajinan pengolahan kulit buaya dari Luar Negeri. Sehingga selain menjadi kota perbatasan, Merauke juga memiliki sesuatu istimewa lain yang membuat namanya melekat di ingatan masyarakat. Kerajinan kulit buaya asal merauke telah terbukti mampu memikat hati warga pulau lain, seperti ketika di adakan ekhibisi di pulau Jawa, produknya selalu laku keras menjadi buruan masyarakat.

Waktu yang dibutuhkan untuk membuat kerajinan kulit buaya asal Merauke tidaklah sedikit, sedikitnya memakan waktu hingga berhari hari. Mulai dari proses pembelian bahan baku kulit buaya dari warga sekitar yang pada umumnya adalah gemar berburu buaya, sehingga bahan baku yang dibutuhkan relatif mudah di dapatkan. Harga untuk bahan baku kulit buaya berkisar di antara Rp 35.000 per inci.

Kulit yang telah didapatkan kemudian di samak, yaitu pembersihan daging dari kulit lalu dikeringkan dan diwarnai, proses ini biasanya memakan waktu hingga 2 minggu hingga kulit siap untuk dijadikan berbagai barang kerajinan. Teknik pemrosesan dan penyamakan kulit buaya oleh warga Merauke masih dengan cara tradisional tanpa mesin, karena hal yang dihasilkan akan menjadi lebih halus.

Setelah proses penyamakan berikutnya adalah pembentukan barang hasil kerajinan. Kulit buaya tersebut akan mulai dibentuk sesuai keinginan pengrajin. Kulit akan dipotong dan dijahit sesuai dengan pola yang sudah terseedia. Pada umumnya, barang yang dibuat adalah dompet, sepatu, tas, sabuk, atau tas golf. Waktu yang dibutuhkan untuk pengerjaan beragam, tergantung tingkat kesulitan barang yang dibentuk.misal untuk produk yang paling lama proses pembuatannya adalah tas golf, yaitu sekitar 1 bulan. Hal ini dikarenakan bentuk tas yang cukup rumit dan banyaknya kulit yang dibutuhkan. Sedangkan, untuk dompet atau sabuk, waktu pengerjaannya relatif sebentar dalam hitungan hari.

Harga kerajinan kulit buaya relatif mahal. Namun ini sebanding dengan kesulitan yang dilalui pengrajin dalam mengerjakan kerajinan tersebut. Harga paling murah adalah sekitar Rp 300.000 yang berupa dompet atau sabuk. Kemudian, harga kerajinan kulit buaya yang termahal dapat mencapai Rp 30.000.000 dan berupa tas golf. Kisaran harga ini tidak hanya ditentukan oleh jenis barang, namun juga kualitas barang yang dihasilkan.

Baca juga:
Disqus Comments