Kamis, 14 Desember 2017

Kerajinan Akar Kayu Jati Nan Antik

Bojonegoro - Limbah akar pohon jati yang semula tidak terpikirkan untuk diolah kembali ternyata bisa dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai tinggi. Hal itu dibuktikan oleh para perajin kerajinan akar kayu jati yang ada di Kecamatan Margomulyo. Bahkan, produk kerajinan akar kayu jati ini banyak diminati kolektor luar negeri.

Di Kecamatan Margomulyo terdapat beberapa sentra kerajinan akar kayu jati. Di antaranya di Desa Geneng, Meduri, Piji, Kali Dogol, dan Desa Margomulyo. Mereka membuat berbagai produk kerajinan dari limbah akar kayu jati dan memajangnya di pinggir jalan raya jalur Bojonegoro-Ngawi.



baca juga ulasan tentang kerajinan batik gentongan dari Madura







Para pengrajin membeli bahan limbah akar kayu jati dari daerah sekitar. Limbah akar pohon dengan diameter 40-70 sentimeter itu diolah menjadi berbagai produk kerajinan. Yakni, mulai tempat pajangan bunga, nampan akar kayu, kursi, meja hias, hingga aneka perabot rumah tangga lainnya. Produk kerajinan ini juga beragam yakni mulai Rp 70.000 untuk sebuah tempat pajangan bunga hingga Rp 150.000 untuk kursi antik.

[caption id="" align="aligncenter" width="500"]kerajinan akar kayu jati kerajinan akar kayu jati[/caption]

Produk kerajinan akar kayu jati ini juga mampu menembus pasar luar negeri. Dimana banyak diminati kolektor di Korea Selatan, Jepang , Malaysia , Australia , Italia, hingga Jerman. Kerajinan ini mulai muncul sejak krisis ekonomi pada 1997. Saat itu terjadi penjarahan hutan besar-besaran. Akibatnya, hutan banyak gundul dan menyisakan akar-akar pohon jati.

Melihat banyak akar kayu jati yang tidak dimanfaatkan oleh pembalak liar, beberapa warga Desa Geneng yang semula bekerja sebagai pencari kayu rencek di hutan mencoba memanfaatkan limbah akar kayu jati tersebut. Hasil kerajinan akar kayu jati itu lantas dipajang di pinggir jalan jalur Bojonegoro-Ngawi. Rupanya, hasil kerajinan akar kayu jati itu banyak diminati oleh pengendara yang melintas di jalur tersebut. Berawal dari itulah, usaha kerajinan limbah kayu di kawasan itu terus berkembang hingga sekarang. Dan mulai banyak menginspirasi pengrajin lainnya untuk memanfaatkan limbah kayu lainnya.
Disqus Comments