Minggu, 19 November 2017

Tas Batok Kelapa yang Mencuri Hati dan Mengisi Pundi

Batok kelapa, adalah bagian dari kelapa yang cenderung dipandang tidak berharga oleh masyarakat, sehingga biasanya hanya dibuang atau dibakar. Namun bagi pengusaha kerajinan bernama Emy Erawati (38), warga Dusun Seduri, Desa Wonodadi, Kecamatan Wonodadi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, batok kelapa sangatlah berharga.

Di tangan Emy, batok kelapa itu diubah menjadi berbagai kerajinan tangan dan menghasilkan nilai jual tinggi seperti dompet, sabuk, aksesoris dan tas. Ia mampu mengisi pundi pundi rupiahnya sebanyak puluhan juta rupiah per bulan. Tas buatan Emy telah menjadi primadona bagi konsumen, bahkan, tas batok buatan tangannya mampu menembus pasar ekspor.

Awal kisah suksesnya dimulai tahun 1995, saat Emy melihat tumpukan batok kelapa yang terbuang percuma. Ia berpikir untuk memanfaatkan batok tersebut. Awalnya hanya coba-coba, akhirnya Emy membuat berbagai kerajinan dengan bahan baku batok. Ia mulai usaha dibantu suaminya, Marlean dengan membuat berbagai macam kerajinan.

Keadaan pasar ternyata lebih menyukai kerajinan tas dibanding hasil kerajinan lain yang terbuat dari batok kelapa. Mengamati hal tersebut, Emy akhirnya membidik pasar tas dengan lebih fokus memilih model-model tas yang disukai pasar. Gayung pun bersambut, Geliat pasar pasca krisis moneter 1998 semakin menjanjikan. Emy pun membidik Bali sebagai salah satu pasar potensial karena banyak turis mancanegara.

Produk kerajinan tas batok kelapa buatan Emy mulai dikenal di mancanegara, melalui para perantara produknya di Bali, produk Emy dipasarkan hingga ke Eropa. "Yang sering minta itu Belanda dan Swiss. Kalau negara-negara tetangga yang sudah berlangganan ya Malaysia, Singapura dan Brunei," tambah Emy.

Emy selama ini tetap optimistis produknya lebih diminati daripada produk tas lainnya. Alasannya, pembuatan kerajinan tas batok kelapa membutuhkan keterampilan khusus. Tingkat kesulitan yang tinggi membuat produk ini masih jarang digeluti orang lain.

Saat ini, Emy telah mempekerjakan lebih dari 200 orang. Namun, pengerjaannya kebanyakan dibawa pulang oleh karyawannya untuk dikerjakan di rumah masing-masing. Harga kerajinan tas batok kelapa antara Rp 10.000 hingga Rp 200.000. Keuntungan yang diraup Emy tiap bulannya mencapai hingga puluhan juta rupiah.

sumber : detik
Disqus Comments