Indonesia, negeri nan elok dan luar biasa. Kebudayaan dan Kekayaannya tak terbantahkan. Siapa yang tak mengenal negara ini, negara yang penuh dengan potensi baik dari alam maupun potensi manusianya. Ada salah satu potensi besar yang ada di negeri ini, yakni potensi tembaga terbesar di dunia yang terletak di distrik Tembagapura, Mimika, Papua. Dengan potensi sebesar itu sudah sepatutnya dimanfaatkan dengan baik, diolah dan dijadikan sebuah barang yang dapat bernilai tinggi, bukan dijual ke negara lain dengan harga yang sangat rendah.
Sebagai contohnya sebuah dusun di lereng Gunung Merapi dan Merbabu yang sudah puluhan tahun memanfaatkan potensi tembaga di Indonesia sebagai produk kerajinan bernilai seni tinggi. Dusun Tumang namanya, sebuah dusun di Desa Cepogo, Kecamatan Cepogo, Kabupaten Boyolali. Dusun ini telah menghasilkan beragam produk kerajinan tembaga, antara lain: Lampu Robyong, Lampu Dinding Tembaga, Lampu Gantung Tembaga, Kubah Tembaga, Kaligrafi Tembaga, Copper Bowl, Bathtub Tembaga, dan masih banyak lagi. Sebenarnya tidak hanya kerajinan tembaga saja yang dihasilkan, tapi desa ini juga menghasilkan kerajinan kuningan.
Bicara mengenai kerajinan tembaga dari dusun ini, beberapa produk yang mereka hasilkan sudah menembus pasar mancanegara. Banyak negara-negara di Eropa, Timur Tengah dan Amerika yang sangat tertarik dengan kerajinan tembaga yang dihasilkan pengrajin Indonesia. Bathtub Tembaga misalnya, bathtub tembaga dari Indonesia begitu diminati pengusaha Hotel di luar negeri, banyak hotel-hotel berbintang yang sengaja memesan langsung dari Indonesia. Selain itu kerajinan tembaga lainnya yang sangat diminati pasar mancanegara adalah lampu gantung, lampu meja, maupun lampu dinding.
Sinergitas antara potensi alam dan potensi manusia sangat diperlukan, agar kekayaan alam Indoensia tidak hanya diekspor ke negara lain dalam kondisi mentah dengan harga rendah, melainkan diolah oleh rakyatnya sehingga menjadi produk yang bernilai lebih. Dan sudah sepatutnya potensi ini diberikan penguatan dan perlindungan, agar kedepannya bisa terus maju dan berkembang serta tidak dicaplok oleh tetangga seperti kerajinan-kerajinan kita yang sebelumnya.
Artikel ini disediakan oleh Tiga Putra Gallery.