Thamrin City sebagai salah satu pusat belanja di ibukota ternyata menaruh perhatian khusus kepada hasil kerajinan daerah sebagai salah satu komoditas yang harus di dukung.
"Perhatian Thamrin City itu dengan memberikan ruang bagi perdagangan aneka kerajinan khas daerah di lantai 3, sebuah zona khusus untuk kerajinan Nusantara," ujar Lucy Ratna selaku Public Relation and Promotion Manager Thamrin City.
Dengan disediakannya produk kerajinan daerah di Thamrin City ini diharapkan akan semakin mendorong kemajuan usaha kerajinan daerah, karena di ibukota, akses untuk dilihat atau di akses oleh pembeli akan lebih besar.
Alokasi ruang yang disediakan sendiri ada di lantai 3 pusat komplek pusat belanja tersebut, menampilkan berbagai kerajinan dari pengrajin di berbagai penjuru Indonesia, mulai dari kerajinan berbahan kayu, keramik hingga plastik yang unik dan kreatif.
Para pengrajin yang memajang kreasinya Thamrin City pun mengakui usahanya terbantu dan mulai mendatangkan untung. Suryati, salah satu pengrajin tersebut, mengakui usahanya yang sudah dirintis sejak 2012 semakin ramai dari luar daerah dan luar negeri," ujar pengrajin asal Yogyakarta ini.
Suryati yang memiliki usaha bernama Aji collection ini menjual berbagai kerajinan khas Yogyakarta seperti wayang kulit, wayang golek, topeng, kolonongan sapi, miniatur sepeda, becak, keris dan juga melayani pemesan souvenir untuk cindera mata. Ia selaku salah satu penjual kerajinan di Thamrin City ini merasa bahwa omset kerajinannya meningkat hingga mencapai Rp 60 juta per bulannya.
[caption id="" align="aligncenter" width="1012"]
stan Aji Collection[/caption]Faktor yang bisa dianggap sebagai hal yang meningkatkan omset tersebut antara lain adalah dengan di displaynya kerajinan di Thamrin City adalah karena lokasi yang strategis dan sangat nyaman untuk orang orang berjalan jalan mencuci mata dan berbelanja.
Seperti ibu Sri Sumartini yang mengaku sejak 2012 memulai usaha di pusat perbelanjaan tersebut mengaku diuntungkan dengan lokasi Thamrin City yang strategis tersebut sehingga terus mengalami kenaikan omset hingga 40%.