Jumat, 02 Maret 2018

Ini Kerajinan Tangan Asli Indonesia yang Banyak Diminati di Indonesia Fashion Week

Ajang pergelaran busana Indonesia Fashion Week (IFW) 2017, yang dimulai sejak tanggal 1 Febuari 2017, ternyata tidak hanya menampilkan busana yang berbau nuansa Indonesia.
Pada tahun ini, IFW mengangkat tema Celebration of Culture, di mana semua ciri khas Indonesia dirayakan.

Tidak hanya busana, dari hasil pantauan, banyak pula hasil kerajinan tangan asli Indonesia yang hadir melalui tenant IFW 2017, di antaranya sebagai berikut.

1. Tas genggam wanita atau clutch

[caption id="attachment_4316" align="alignnone" width="680"]Anggita Muslimah- Koleksi tas batik dari label Bali Creative dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Anggita Muslimah- Koleksi tas batik dari label Bali Creative dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017).[/caption]

Tas model seperti ini rasanya banyak diminati wanita Indonesia.
Sebab, dengan bentuk yang sederhana, tas ini dapat digunakan wanita untuk berbagai acara.
Satu tenant yang ada di IFW kali ini adalah Bali Creative yang menjual tas-tas hasil kerajinan tangan masyarakat Bali.
Diakui oleh pemiliknya, clutch adalah satu jenis tas yang paling laku dan banyak dicari oleh pengunjungnya.

“Tas ini terbuat dari lontar atau daun palem (dan) ada pula anyaman dari daun pandan yang dikerjakan oleh ibu-ibu rumah tangga di Bali,” ujar Susitanteri dalam acara Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017).

Model tas tersebut juga semakin berkembang dengan hiasan berupa bros, pita, atau pun tenun Bali.
Warnanya pun beragam, mulai dari putih, coklat, hitam, dan warna-warna cerah lainnya.
Harga dari tas-tas ini cukup terjangkau, mulai dari Rp 45.000 hingga Rp 175.000, tergantung dari model dan material yang digunakan.

2. Tas batik buatan tangan

[caption id="attachment_4317" align="alignnone" width="680"]Anggita Muslimah Koleksi tas batik dari label Ndaru dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Anggita Muslimah
Koleksi tas batik dari label Ndaru dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017).[/caption]

Tas batik juga banyak diminati oleh pengunjung IFW.

Perpaduan kulit sapi dengan kain-kain batik, tas ini bak angin segar di industri mode Indonesia.
Menariknya, ada dua model tas yang dijual oleh label Ndaru Indonesia yang mirip dengan tas merek luar negeri yang harganya selangit.
“Dua model ini paling banyak disukai orang tetapi kita modifikasi juga. Pembuatannya handmade dan ada dua jenis yaitu kain batik asli dan printing,” ujar Irma Sundari, Marketing Ndaru dalam acara yang sama.
Batik yang digunakan juga batik asli Indonesia, di antaranya batik Pekalongan, Solo, Jogja, dan Manado.
Tas ini dibanderol mulai Rp 700.000 hingga Rp 2 juta.

3. Sepatu batik

[caption id="attachment_4318" align="alignnone" width="680"]Anggita Muslimah Koleksi tas batik dari label MeSan dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017). Anggita Muslimah
Koleksi tas batik dari label MeSan dalam Indonesia Fashion Week 2017 di Jakarta, Jumat (3/2/2017).[/caption]

Sama halnya dengan kedua tas di atas, alas kaki wanita ini juga dibuat oleh para pengrajin asli Indonesia.
Model sepatu label MeSan, seperti yang dijelaskan Liana Sukmanimas, General Manager MeSan, terdiri dari dua jenis, yaitu sepatu flat dan berhak tinggi.

“Sepatu-sepatu ini memadupadankan kulit asli domba, kambing, atau sapi dengan beragam batik Indonesia,” ujar Sukma dalam acara yang sama.
Sepatu batik ini, diakui Sukma, merupakan pelopor produk sepatu batik di tanah air.
Hasil kerajinan tangan masyarakat Banten ini dibanderol dengan harga Rp 200.000 hingga Rp 750.000 untuk model flat.
Sementara itu, yang berhak tinggi dijual dengan harga Rp 450.000 hingga Rp 1 juta.

 

Sumber : Kompas.com/Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja
Disqus Comments