Kamis, 15 Maret 2018

Dekranasda Bantu Promosikan 20.000 Produk Kerajinan Jatim

SURABAYA - Banyaknya produk kerajinan di Jatim membuat Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) serius ikut cawe-cawe mempromosikan.
Hingga saat ini, lebih dari 20.000 produk kerajinan telah dipromosikan oleh Dekranasda Jatim melalui berbagai showroom yang dimiliki. Ini berdampak makin dikenalnya kerajinan lokal, khususnya yang handmade. Selain itu, nilai jualnya juga secara otomatis meningkat.
Ketua Dekranasda Provinsi Jatim Nina Kirana Soekarwo, mengatakan, puluhan ribu produk kerajinan yang telah dipromosikannya merupakan hasil produksi 800 industri kecil dan menengah (IKM) dari 38 kabupaten/kota di Jatim.
Produk utamanya, mulai berupa batik, bordir, kulit dan produk kulit, makanan dan minuman, kerajinan, garmen, hingga produk aroma terapi.
"Selain itu, produk kerajinan perhiasan yang banyak diminati oleh orang luar negeri juga kita fasilitasi promosinya," ujarnya, Kamis (19/1/2017), usai melantik Pengurus Dekranasda Jatim masa bhakti 2014-2019, di Mercure Hotel.
Menyikapi pentingnya promosi untuk mengenalkan sebuah produk, Bude Karwo minta keberadaan showroom benar-benar dapat dimanfaatkan oleh Dekranasda kabupaten/kota dan para pengrajin di Jatim.
Pihaknya juga mendorong industri kerajinan menerapkan e-commerce, agar produknya dikenal secara global dan transaksi secara online juga meningkat.
"Dengan perkembangan teknologi informasi yang luar biasa seperti sekarang, penerapan e-commerce adalah sebuah keharusan," tegasnya.
Namun, Bude Karwo mengakui, saat ini ada sejumlah masalah yang dihadapi para perajin. Yakni, ketrampilan SDM dan ketersediaan pendamping lapangan serta desainer.
Lalu regenerasi pengrajin, kapasitas teknologi industri, ketersediaan bahan baku dan bahan pendukung/penolong, desain kemasan dan labeling produk, promosi dan jaringan pemasaran serta permodalan.
“Perijinan juga biasanya menjadi kendala tersendiri bagi para perajin," ungkapnya.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, tahun ini, Dekranasda Jatim akan fokus pada empat program. Yaitu, peningkatan kualitas SDM perajin, pembiayaan usaha dengan kredit murah, program kemitraan, dan perluasan jaringan pasar.
Khusus upaya memperluas jaringan pasar, kami terus rutin menggelar promosi melalui Pameran Inacraft, Batik Bordir dan Aksesoris, serta Surabaya Jewellery Fair (SJF).
"Itulah upaya dan komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas kerajinan Indonesia,” imbuh Bude Karwo.
Disqus Comments