Berwisata ke Malang, Jawa Timur, selain akan menemukan berbagai kampus universitas juga akan menjumpai berbagai macam wisata yang elok. Masih banyak ditemukan gedung-gedung yang dibuat pada jaman Belanda, juga ada acara Malang Tempo Doeloe dan bila sedikit ke arah timur maka akan sampai di daerah Batu, kota Wisata yang hanya berjarak sekitar 15 km dari Kota Malang.
Kota Malang selain juga menyimpan banyak eksotisme wisata, memiliki juga sentra kerajinan keramik yang terletak di daerah Dinoyo. Daerah Dinoyo yang terletak tidak jauh dari Kampus Brawijaya ini merupakan tempat berkembangnya kerajinan keramik yang sudah berjalan sejak tahun 1957an.
[caption id="attachment_2599" align="alignnone" width="469"] Gambar dari WisataMalang.net[/caption]
Menurut cerita, sentra kerajinan ini berawal dari beberapa pengrajin yang memproduksi kerajinan gerabah, gerabah adalah salah satu jenis produk kerajinan keramik yang memiliki bahan dasar tanah liat. Kemudian seiring perjalanan waktu produk-produk kerajinan berkembang menjadi berbagai macam kerajinan keramik. Produk kerajinan keramik dari Dinoyo ini sudah tersebar ke berbagai wilayah di Indonesia bahkan manca negara.
Masuknya produksi keramik dari negeri China sedikit banyak mengubah cara berpikir dari para pengrajin keramik Dinoyo ini. Terjadilah perpaduan desain antara keramik produksi lokal dengan keramik produk China. Itu ditandai dengan munculnya keramik semi porselen yang merupakan perpaduan dari keramik tanah liat dengan keramik porselen.
Keramik-keramik produksi dari Dinoyo memiliki corak warna serta desain yang mengedepankan keindahan alam, dimana corak-corak bunga, dedaunan maupun tumbuh-tumbuhan membentuk ciri khas tersendiri bagi kerajinan keramik dari Dinoyo. Macam-macam bentuk keramiknya seperti hiasan dinding, vas bunga, gelas, asbak, dan berbagai macam suvenir. Pengrajin keramik Dinoyo bisa menghasilkan lebih dari 3500 buah produk keramik dalam sebulan.
Pemerintah Kota Malang pun turut aktif membantu perkembangan sentra kerajinan keramik Dinoyo, yaitu dengan mendirikan Unit Pelayanan Teknis dan Pengadaan Bahan Baku (UPT - PBB). Dengan layanan UPT dan PBB ini, pengrajin diharapkan tidak mengalami kesulitan dalam mencari bahan baku, sehingga produksi bisa terus lancar untuk menanggapi kebutuhan pasar.
Selain itu, sering diadakan pelatihan-pelatihan dan seminar untuk membantu pengrajin dalam mengembangkan desain, pemasaran hingga kualitas produksi. Seperti halnya pelaku bisnis lain, pengrajin juga didorong untuk aktif mengikuti berbagai pameran agar makin memiliki jaringan yang lebih luas.
Bila ada Anda memiliki rencana untuk berwisata ke Malang, mampirlah ke sentra kerajinan keramik Dinoyo. Banyak suvenir yang bisa dijadikan oleh-oleh.
Baca juga:
Selasa, 06 Februari 2018
Sentra Kerajinan Keramik Dinoyo, Keindahan Tanah Liat
Share this
Recommended
Disqus Comments