Lukisan Van Gogh berjudul : “The Starry Night” yang disimpan diMuseum of Modern Art, New York ini banyak menyita pandangan mata siapa saja yang melihatnya.hampir semua karya Van Gogh memiliki kecenderungan warna-warna yang cerah, untuk orang yang memiliki jiwa Seni yang tinggi maka akan mengetahui apa makna dari lukisan tersebut, dan perasaan terasa ikut jauh menyelami makna yang digoreskan oleh seorang Van Gogh, kali ini saya pribadi akan membahas lukisan ini dengan pandangan kritik seni, ada beberapa yang ingin saya sampaikan dan uraikan sesuai pemikiran pribadi sebagai mahasiswa pendidikan seni rupa.
Penilaian suatu karya seni dapat dinilai dari beberapa bagian. Bagian pertama mendeskripisikan karya tersebut, deskripsi adalah tahapan dalam kritik untuk menemukan,mencatat dan mendeskripsikan segala sesuatu yang dilihat apa adanya, dalam lukisan yang berjudul “Starry Night” atau dalam bahasa Indonesia “malam berbintang” ini terlihat ada dua warna primer yang mencolok yaitu biru dan kuning, ada juga warna lain yaitu hitam,cokelat,dan putih, terlihat jelas ada garis-garis putus yang membentuk seperti lengkungan berbentuk arah angin, terlihat juga dilukisan bagian bawah terdapat beberapa bentuk rumah, dan yang paling menonjol adalah bagian yang seperti kayu berwarna hitam pekat,meruncing dan terlihat dekat sesuai dengan perspektif pandangan mata, terlihat menggambarkan suasana malam sesuai dengan judulnya bintang malam, repetisi garis dan bentuk lingkaran yang berbeda-beda ukuran juga nampak jelas.
Lukisan ini berbentuk persegi panjang dengan ukuran lukisan 73.7 x 92.1 cm .lukisan ini dominan dengan warna-warna tua, seperti biru tua (dongker), lukisan ini dibuat dengan mediakanvas dan cat minyak, keseluruhan gambar ini memiliki uniti yang berkaitan, ada juga bentuk lingkaran berwarna uning dan di tengahnya terlihat seperti bentuk bulan, permainan warna yang ditorehkan menimbulkn kesan tekstur, wana hitam kecokelatan seperti tebing menjadi point of interestnya,karena warnanya berbeda dengan yang lain dan ukuran bentuk yang lebih besar dari yang lainnya. Disana juga terlihat beberapabentuk bdang yang membentuk rumah-rumah, atau sebuah desa, di antaranya juga ada satu garis luruskeatas meruncing berwarna biru, di sisi lain terdapat juga tebing dan garis-garis lengkungsemakin jauh terlihat semakin kecil.
Tahapan berikutnya yaitu Analisis, analisis adalah tahapan dalam kritik karya seni untuk menelusuri sebuah karyaseni berdasarkan struktur formal atau unsur-unsur pembentuknya. Lukisan ini cenderung memakai warna gelap, ada beberapa unsur seni rupa yang terkandung dalam lukisan ini yaitu antara lain, garis,warna,gelap terang,tekstur dan bidang semua terdapat dalam lukisan yang berjudul malam berbintang ini, tak luput juga prinsip penataan yaitu kesatuan,keseimbangan,unity,irama. Dalam lukisan ini terdapat warna yang indah dan kontras warna biru tua dan kuning membuat lingkaran berwarna kuning terlihat menonjol, lukisan ini memiliki garis yang terarah, seperti membentuk pusaran mata angin yang secara matematis mirip dengan pola pusaran air sebenarnya atau turbulensi udara, menurut salah seorang penulis yang pernah meneliti yang dimuat dalam berita online www.khanacademy.org menuliskan bahwa:
Jose Luis Aragon, seorang ahli fisika dari National Autonomous University of Mexico dan koleganya menemukan bahwa goresan pelukis Belanda itu sangat sesuai dengan formula matematika turbulensi. Bentuk-bentuk seperti itu terlihat pada lukisan The Starry Night yang dilukis tahun:1889 dan Road with Cypress and Star pada:1890.
Salah satu lukisan terakhirnya yang diberi judul Wheat Field with Crows pada 1890, sebelum ia bunuh diri pada usia 37 tahun dengan menembakkan pistol ke kepalanya, juga terdapat gambar pusaran angin. Lukisan-lukisan ini dibuat ketika van Gogh mengalami goncangan mental.Pelukis tersebut merasakan halusinasi, penurunan kesehatan, dan tidak sadar, bahkan mungkin terkena epilepsi. "Kami yakin van Gogh memiliki kemampuan unik untuk menggambarkan turbulensi pada saat menderita goncangan jiwa berkepanjangan," kata Aragon.
Para ilmuwan telah berjuang selama berabad-abad untuk menggambarkan aliran turbulensi.Bahkan beberapa ahli menyatakan fenomenanya lebih rumit dari mekanika kuantum.teori modern untuk menjelaskan turbulensi baru dikemukakan pertama kali oleh ilmuwan Soviet Andrei Kolmogrov pada 1940-an.
Kolmogrov mengatakan terdapat hubungan matematika antara naik-turunnya kecepatan alirannya dan tingkat energi yang lepas karena gesekan.Persamaan yang dapat mengukur kemungkinan perbedaan kecepatan di dua titik aliran diformulasikan dalam skala Kolmogrov. Persamaan inilah yang bandingkan Aragon dan koleganya dengan bentuk aliran angin di lukisan van Gogh. Mereka menggunakan citra digital lukisan-lukisan tersebut dan mengukur kemungkinan dua piksel di titik yang berbeda memiliki tingkat kecerahan yang sama.
"Mata kita jauh lebih sensitif dengan perubahan kecerahan daripada perubahan warna dan informasi terbesar di sebuah gambar ada pada kecerahannya," kata para peneliti. Beberapa hasil lukisan Van Gogh memperlihatkan skala Kolmogrov sesuai distribui kecerahannya. Bentuknya seperti terbentuk dari tiga buah pusaran denganukuran berbeda, dua yang berukuran besar dan pusaran kecil.
Dari keterangan diatas kita mengetahui hal lain yang dilukiskan oleh Van Gogh mengenai turbulensi udara yang terdapat dalam lukisan “Starry Night”.
Bicara mengenai prinsip tekstur,lukisan ini jelas nampak bertekstur mengikuti arah repitisi garis lengkung yang menggambarkan langit, tidak hanya itu lukisan ini memiliki kesan permukaan objek yang timbul dalam bidang sengaja dibuat dengan pengolahan unsur garis,warna,ruang dan warna gelap terang sehingga berefek seperti ada tekstur-tekstur yang apabila kita menyentuhnya akan terasa kasar.
Selanjutnya Interpretasi karya atau menafsirkan yaitu tahapan penafsiran makna sebuah karya seni meliputi tema yang digarap,simbolis yang dihadirkan dan maaslah-masalah yang dikedepankan.
Dalam interpretasi sangat terbuka sifatnya, menurut pandangan saya lukisan ini menggambarkan perasaan yang mendalam oleh senimannya,jauh tak terselam oleh para penikmatnya, suasana yang dilukiskan menarik batin untuk masuk kedalam cerita yang tertuang dalam selembar kanvas tersebut. Menurut psikologi warna , warna biru tua menggambarkan beberapa sifat antara lain: menahan amarah, sesuatu yang terpendam, konsentrasi, perasa, sensitif, berpendirian tetap, koorperatif, hingga perasaan depresi, sedangkan warna kuning menggambarkan tidak percaya diri, berharap, toleran, berubah-ubah sikap, memiliki cita-cita tinggi dan warna hitam memiliki maksud kehidupan yang terhenti, mati, hampa, gelap, kebinasaan, punah, rusak,dan kehancuran. cokelat menggambarkan putus asa, pesimis terhadap kesejahteraan dan kebahagiaan masa depan, suka merebut, kurang toleran.
Van Gogh melalui karya ini membawa kita kedalam situasi yang berbeda dari lukisan-lukisan lain, kita dituntun untuk melihat dunianya yang rasanya Van Gogh ingin menyampaikan jeritan hati yang kala itu memang seniman tersebut berkehidupan dibawah rata-rata, Van Gogh juga sempat diberitakan masuk Rumah Sakit Jiwa karena depresi,seperti yang dilansir di berita kompasiana.com bahwa:
“Lukisan Vincent Van Gogh mempunyai ciri khas dengan karya lukis yang lebih menggunakan warna-warna cerah untuk mengungkapkan simbolime dalam lukisannya tentang ladang-ladang, pohon-pohon dan kehidupan pedesaan seperti Night watch (1888) dan Starry Night (1889). Ia kemudian mengundang pelukis Paul Gauguin untuk bergabung. Namun, setelah mereka bertengkar dan Gauguin pergi, Van Gogh mengalami depresi berat. Betapa ironisnya, pelukis yang hasil karya lukisnya saat ini, hampir tak terbayar oleh orang kebanyakan di dunia ini, merupakan seorang pelukis yang menderita karena kemiskinan di masa itu. Bahkan untuk makan dan minum pun harus mengandalkan bantuan saudara, adiknya yang bernama Theo. Jangankan untuk menikah dan mempunyai keluarga, untuk menghidupi dirinya sendiri pun Van Gogh tak mampu. Hal yang paling mengejutkan lagi, ternyata lukisan yang paling dianggap termahal dan termasuk memiliki makna yang mewakili jiwa si pelukisnya, banyak dibuat di rumah sakit jiwa, ketika dia dirawat di sana karena defresi hebat yang melandanya dan dinyatakan gila.”
Ketergoncangan jiwa (gila) dengan kehidupannya yang serba kekurangan,dari latar belakang itu Van Gogh membuat suatu karya seni yang mungkin dianggap oleh Van Gogh sendiri sebagai ekspresi diri, namun untuk mata orang lain melihat itu adalah puncak karya seni yang sangat luarbiasa pada zaman tersebut hingga sekarang, Van Gogh merupakan seniman lahir pada tahun 30 maret 1853,Zundert, Belanda, dan meninggal dengan tragis (bunuh diri menembakkan kepalanya sendiri dengan pistol) pada tahun 29 Juli 1890, beratus-ratus karya telah ia hasilkan.
Van Gogh dianggap sebagai salah satu pelukis terbesar dalam sejarah seni Eropa, lukisannya pun termasuk lukisan deretan termahal di dunia setelah sepeninggalannya, airan seni yang ia bawa termasuk dalam ekspresionisme yaitu kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi kenyataan dengan efek-efek emosional.
Van Gogh baru menjadi seniman sekitar tahun 1880 sebelum diakui dunia ia bekerja pada sebuah perusahaan penjual karya seni, dan bekerja sebagai guru. Ia melayani sebagai misionaris yang bekerja diwilayah pertambangan yang sangat miskin. Mulanya karya karyanya menggunakan warna warna yang suram, baru ketika diparis ia berjumpa denganimpresionisme dan neo-impresionisme yang warna warnanya lebih cerah dan gaya lukisanya dikembangkan menjadi sebuah gaya yang unik dan mudah dikenali. Gaya lukisanya mencapai tingkat perkembangan yang penuh ketika ia tinggal di Arles, Prancis. Namun ketidakpuasan terhadap pengekangan ekspresi seni oleh pakem impresionisme membuat ia beralih pada gaya ekspresionisme.
Rabu, 28 Februari 2018
Disqus Comments