Jumat, 16 Februari 2018

Melukis Dengan Media Kayu

Ada yang menarik untuk diperhatikan. Yakni, saat kumpulan sampah kayu terasa lebih berharga ketika diolah dengan bijak. Karya yang dihasilan pun dianggap memiliki kualitas yang sesuai saat pelestarian budaya itu diharapkan.

Hanya menggunakan sebuah kuas, bahannya kayu dan cat lukis saja. Ini lukisan telah menyampaikan ribuan pesan sederhana untuk berbagai kenangan yang diharapkan oleh konsumennya. Selain itu, sentuhannya selalu mengutamakan pewarnaan secara natural.

Sekalipun usaha lukisan kayu ini bersifat iseng untuk sekedar sebuah hadiah, tidak serta merta Mbak Ryka Ariesta menghiraukan begitu saja. Beberapa pesanan dari rekan mahasiswa pun seakan memicu dirinya untuk lebih pro aktif. Terbukti hanya dalam kurun waktu 1 (satu) tahun kerja, Muka Kayu Project telah menjangkau pelanggan sampai ke 10 propinsi lebih.

Indahnya Masa-Masa Sekolah.

Ya, fase itu adalah masalah sekolah. Periode aktivitas yang tentunya memberikan khasanah berarti bagi masa depan. Catatan jenjang pendidikan pun senantiasa mampu mengintegralkan angan-angan para siswanya guna menjadi perencanaan terstruktur.

Generalisasi yang ada kemudian dibentuk lebih bermanfaat lagi. Banyak orang bilang sih, produknya berasal dari buatan tangan atau handmade. "Gara-gara awalnya aku ingin membuat bingkisan untuk dosen pembimbing, soalnya aku lebih suka ngasih orang handmade daripada beli jadi. Saat mengerjakan tugas akhir kan untuk men-display karyanya pakai booth, jadi terinspirasi gitu."

Kebetulan sekali kado tersebut merupakan tugas akhirnya di Universitas Politeknik Negeri Jakarta untuk Jurusan Desain Grafis. Lumayan juga hasilnya, karena sejenak untuk beberapa saat para teman kuliahnya berbondong-bondong memesan karya handmade dari pengusaha yang tinggal di kawasan Munjul, Cirebon.

Potret Masa Depan Anda Bersama Muka Kayu Project.

Dari situ, timbullah niat untuk menjalani bisnis lukisan kayu. Berbekal modal awal sejumlah Rp. 60.000 dibelikannya bahan-bahan yang diperlukan, seperti: cat dari karet alam dan sebongkah kayu jati Belanda, serta memanfaatkan sumber daya yang sudah tidak digunakan.

Sebagai sebuah karya seni yang unik, wood painting atau lukisan ayu-nya banyak diminati karena memiliki nilai seni yang tinggi. Jadi jangan bingung bila saat ini, Muka Kayu Project secepatnya mampu meraih kepercayaan pasar pada berbagai kota di Indonesia. Padahal ia baru merintis di bulan September 2015.

Berbagai jenis lukisan kayu yang diproduksinya. Mulai dari dekorasi dinding, kayu ucapan selamat ulang tahun, jam dinding, ucapan selamat nikah, gantungan kunci, hingga tatakan gelas kayu untuk souvenir pernikahan. Khusus untuk jam kayu, bentuk desain yang ditawarkan tak monoton dan tidak berkutat hanya pada bentuk segi empat saja, melainkan tersedia juga lapisan kanvas berbentuk segi enam dan bulat.

Harga yang ditawarkan pun sangat terjangkau, yakni mulai Rp. 125.000 untuk hasil lukisan kayu yang memiliki ukuran 28 x 30 cm, Rp. 200.000 bagi ukuran 36 x 40 cm, dan harga Rp. 300 ribu diprioritaskan untuk wood painting berukuran besar, yakni 48 x 50 cm. Dalam 1 bulan, Mbak Ryka Ariesta bersama pacarnya Fikry yang juga lulusan Desain Grafis acapkali meraih omzet sekitar Rp. 10 juta dengan jumlah produk yang terjual sebanya 70 buah.

Kini, pemasaran Muka Kayu Project dilakukan secara reseller dan sistem online melalui Facebook, serta Instagram. Setelah dilakukan pengerjaan selama 1 minggu, finishing product akan dikirim ke DKI Jakarta, Cibubur, Bandung sampai dengan kota-kota di luar Pulau Jawa, seperti Bali, Lampung, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Disqus Comments