Kali ini kita akan mengulas sebuah kerajinan serupa dari Bulukerto, Wonogiri. Tanaman tropis ini dimanfaatkan menjadi berbagai macam kerajinan yang memiliki kecenderungan berbeda dengan saudaranya di Garut. Jika kerajinan akar wangi produksi Garut lebih banyak memiliki fungsional, maka produk Bulukerto ini lebih menekankan pada sisi estetikanya.
[caption id="" align="aligncenter" width="500"]
akar wangi bulukerto[/caption]Tumbuhan rumput yang hidup sepanjang tahun tersebut diolah menjadi kreasi berbagai bentuk miniatur hewan seperti Jerapah, Kelinci, Kuda, Gajah dan berbagai hewan lainnya. Sebagai pemanis, biasanya hasil kerajinan akar wangi tersebut di padu padankan dengan bahan dasar lain seperti kerang, kancing, tali hingga enceng gondok. Jika disebutkan bahwa kebanyakan kreasi berbentuk miniatur, maka ada juga yang tidak biasa, yaitu kreasi replika sesuai ukuran aslinya. Jangan kaget jika menemukan kerajinan akar wangi berbentuk kereta kuda yang dapat di kendarai dengan baik.
Rata rata proses pembuatan kerajinan akar wangi memakan waktu kurang lebih 2 jam untuk produk miniatur berukuran sekitar 15 cm, sedangkan untuk kreasi replika dengan perbandingan serupa asli atau setidaknya mendekati ukuran sesungguhnya maka proses pembuatannya bisa memakan waktu hingga dua bulan non stop.
Produk kerajinan akar wangi tersebut terlihat serasi jika ditempatkan di atas rak di ruang tamu.Di samping membuat interior rumah menjadi makin cantik sebagai media dekorasi juga bisa difungsikan sebagai bahan alami aromaterapi yang akan menambah kenyamanan. Lebih lanjut, keunikan dari kerajinan ini adalah sekaligus bisa menghalau kecoa yang ada di dalam rumah. Para pengrajin di Bulukerto pun membuat semacam paket interior rumah lengkap dari kerajinan akar wangi. Para pengunjung bisa membeli kerajinan kipas, taplak meja serta vas bunga dalam satu set untuk dekorasi ruangan agar nampak indah dan memiliki sentuhan etnik. kerajinan khas warga Bulukerto ini bisa didapat dengan harga mulai Rp.10 ribu sampai jutaan rupiah.