Desa Kalibagor adalah sebuah kota di wilayah administratif kabupaten Banyumas yang pada jaman dahulu di kenal karena adanya pabrik Gula besar yang kini terbengkalai dan tidak terurus.desa tersebut kini juga di kenal sebagai desa yang memiliki banyak industri kerajinan rumahan, seperti antara lain sujen (tusuk sate), stick drum band, karambol, dan tusuk es krim. Akan tetapi kerajinan khas Kalibagor yang paling terkenal adalah kerajinan payung kertas.
Ada dua macam kerajinan payung kertas Kalibagor, yakni prah dan menuran. Payung menuran biasanya dimanfaatkan sebagai peneduh bagi orang meninggal saat diantar ke makam. Sedang payung prah dipakai untuk nisan di kuburan. Dalam perkembangannya, payung kertas juga dimanfaatkan untuk peralatan pentas bagi siswa. Ada pula yang sengaja menjadikan sebagai barang koleksi.
Awal mula produksi kerajinan payung kertas Kalibagor dikatakan seusia dengan berdirinya pabrik gula (PG) Kalibagor, yang didirikan Van De Cook di tahun 1838, yang pernah mengalami masa jaya pada zamannya. Hingga akhirnya pabrik yang pernah menjadi kebanggaan warga sekitar itu harus ditutup pada 1997 lantaran terus merugi.
[caption id="" align="aligncenter" width="500"] payung kertas Banyumas dalam Banyumas Extravaganza 2015[/caption]
Kejayaan payung kertas Kalibagor bertahan cukup lama, hingga serbuan payung impor berbahan parasut dan berangka besi mulai masuk pasaran sekitar tahun 1970-an. Semua warga desa sebelumnya menjadi perajin payung kertas, namun begitu payung impor masuk, pesanan payung semakin berkurang, hingga akhirnya banyak yang beralih profesi.
Namun gempuran payung modern yang begitu massif, ternyata tak membuat payung kertas kehilangan pasar. Meski kecil, ternyata masih ada ceruk pasar yang bisa membuat payung itu tetap bertahan hingga saat ini. Kebanyakan payung kertas Kalibagor dibeli untuk keperluan pemakaman, tapi banyak juga yang digunakan untuk hiasan maupun cenderamata.
Bertahannya kerajinan payung kertas Kalibagor sebenarnya bukan hanya semata karena adanya ceruk pasar yang masih tersedia, akan tetapi karena kualitas produksi para pengrajin yang masih sangat terjaga. Salah satu hal yang membuat konsumen puas, lantaran payung kertas buatannya mampu bertahan dalam waktu cukup lama. Para perajin memakai lem perekat yang dibuat secara tradisional dengan bahan kulit kayu salam yang ditumbuk. Lem itu meski sudah bertahun-tahun tetap akan merekat kuat, walau terkena panas dan hujan.
Pemasaran payung kertas produksi dari para pengrajin Kalibagor kebanyakan adalah wilayah Banyumas, Cilacap sampai Kebumen. Meski ada juga pemesanan dari Yogyakarta, Bali, Jakarta dan Tangerang. Terakhir, gaung kerajinan payung kertas dari Kalibagor ini kembali terangkat berkat festival Banyumas Extravaganza 2015 lalu yang bertemakan payung. Setidaknya mata masyarakat kembali terbuka akan adanya kerajinan Payung kertas Banyumas yang cantik.
[xyz-ihs snippet="Kerajinan-Indonesia"]