Jepara - Siapa tidak kenal furnitur Jepara? Jepara memiliki masyarakat yang kreatif dalam bidang seni kerajinan furnitur yang sudah terkenal seantero Indonesia bahkan dunia. Furnitur dari berbagai macam jenis banyak berada di Jepara.
Puluhan pengrajin atau pengusaha kerajinan asal Jepara sudah berhasil mengenalkan produknya hingga ke berbagai wilayah baik Indonesia maupun dunia. Secara turun temurun, disana pengrajin menciptakan berbagai jenis seni kerajinan terutama dalam hal perangkat rumah dan kebutuhannya.
Seperti Rafa Furniture, sebuah usaha kerajinan furnitur yang sudah berhasil menjual produknya hingga ke beberapa negara tetangga dari Jepara. Dihubungi oleh Kerajinan.ID, Shiwo (demikian pemilik Rafa Furniture dipanggil) menceritakan berbagai macam kegiatan sehari-harinya terkait usaha furniturnya.
"Saya sebenarnya meneruskan usaha furnitur peninggalan Bapak saya yang meninggal 3 tahun lalu", katanya.
Secara mandiri Shiwo membuat berbagai ide-ide kreatif baru untuk menembus persaingan bisnis furnitur yang semakin hari semakin sulit. Ditambah dengan banyaknya produsen perangkat rumah termasuk furnitur dari luar negeri mulai masuk ke dalam Indonesia.
Dengan memanfaatkan relasi dari pelanggan-pelanggannya, ia melebarkan pasar hingga ke luar negeri. Pengiriman produk furnitur miliknya sudah sampai ke Filipina, Australia untuk mancanegara dan Bali, Medan, Mataram serta Sulawesi untuk Indonesia. Berkembangnya teknologi digital juga dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Shiwo untuk mengembangkan pasar dan pemasaran.
Produk dari Rafa Furniture berupa meja kursi tamu, meja kursi makan, almari dan sejenisnya. Bahan-bahan yang dipakai sudah melewati proses pemilihan terbaik dengan kontrol kualitas dilakukan oleh dirinya maupun karyawannya yang sudah ahli. Bahan yang digunakan diantaranya Jati Kuno, Jati Baru, Kayu Mahogani dan Trembesi.
Desain-desain produk dari Rafa Furniture banyak dilakukan sendiri, namun banyak juga yang menyesuaikan dari pemesannya. Pemesannya bisa mengirimkan gambar, jenis kayu, tipe pembuatan dan pembuatan akhir, kemudian proses pengerjaan pun berlangsung. Waktu yang ditempuh dalam proses pembuatan produk menyesuaikan tingkat kesulitan.
"Saya sangat senang menerima masukan dari pembeli, karena itu bisa meningkatkan kualitas produk hasil kerajinan saya ini", cetus Shiwo yang mengaku berhasil menjual 10-20 set produknya per bulan.
Kondisi ekonomi yang lesu juga berpengaruh pada pendapatannya, karena bahan baku ikut naik harganya. Dia berharap pemerintah daerah maupun pusat bisa memiliki kebijakan yang sanggup mendongkrak kembali gairah industri kerajinan terutama pengrajin furnitur di Jepara.
Di Jepara juga mulai mudah ditemukan perusahaan-perusahaan produsen furnitur yang dimiliki oleh orang asing, diakuinya ini sangat mengganggu. Karena pengusaha kecil atau pengrajin kecil sepertinya bisa dengan mudah digilas oleh perusahaan-perusahaan tersebut.
"Namun saya masih yakin, banyak pembeli yang percaya dengan produk hasil kerajinan dari pengrajin kecil seperti saya ini", ujarnya menutup pembicaraan.
Bagi Anda yang ingin memesan furnitur ke Rafa Furniture, silahkan buka alamat dan kontaknya di halaman direktori bisnis disini.
Jumat, 20 Oktober 2017
Rafa Furniture, dari Jepara Menembus Manca Negara
Share this
Recommended
Disqus Comments