Kain tenun cual adalah Kerajinan tangan khas Bangka. Kain tenunan ini sekilas mirip dengan songket Palembang, namun bila diteliti benar ternyata terdapat perbedaan jelas terutama dari motif tenunannya serta pada benang emasnya, kain cual lebih sedikit benang emasnya dibandingkan kain songket.
Kain cual dulunya dipakai untuk pakaian adat di lingkungan bangsawan Muntok, selain itu untuk pakaian kebesaran dan kebanggaan lingkungan ningrat. Namun lambat laun kain ini menyebar ke kalangan rakyat biasa.
Salah satu penghasil kerajinan kain cual di Bangka adalah Ishadi. Bahan dasar yang digunakan beragam, termasuk motif dan jenisnya yang tidak sedikit.
Kain Cual Ishadi merupakan kain tradisional khas Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dengan corak flora fauna serta motifnya yang elegan. Dan saat ini, salah satu penghasil kerajinan kain cual di Bangka adalah Ishadi yang beralamat di Jl Ahmad Yani No. 46. Bahan dasar yang digunakan pun beragam, termasuk motif dan jenisnya yang tidak sedikit. Berawal sejak ketuk palu Bangka Belitung (Babel) menjadi Provinsi, dan terinspirasi ide dari almarhum suaminya, mendorong Isnawati untuk mendirikan outlet yang menjual kerajinan dan produksi khas Babel. "Awalnya sebetulnya tergerak untuk mengenalkan Provinsi Babel ke luar daerah dulu, karena sudah menjadi Provinsi, tidak mungkin tidak ada yang khas dari Kepulauan ini. Akhirnya saya temukan warisan dari mendiang buyut saya, kain songket yang sudah berumur ratusan tahun, saya pelajari motifnya. Pada asalnya kain cual itu dari songket," ujar Isnawati Hadi
Proses tenun dengan menggunakan benang emas, seiring waktu, produksi kain cual Ishadi saat ini tersedia dengan cetak printing, proses pembantikan, menggunakan tangan dan menggunakan metode lainnya. "Jika kain cual yang digarap dengan metode manual, itu mempengaruhi nilai jual dan otomatis lebih mahal mengingat waktu dan tenaga yang terkuras lebih banyak. Untuk itu, kami mencoba cara lain agar semua lapisan masyarakat bisa turut menikmati kain cual yang asli dari daerahnya sendiri, Babel," papar Isnawaty. Untuk mengenalkan lagi kain cual ke masyarakat, Isnawaty pun mengenalkan dengan cara sosialisasi ke sekolah, instansi, hotel dan tempat lain yang dianggap butuh untuk memperkenalkan kain cual kepada seluruh lapisan masyarakat. "Sosialisasi itu dengan tujuan, mustinya sejak dini anak-anak di Babel juga harus lebih mengenal jika disini ada kain khas Daerahnya," harapnya.
Kain cual Ishadi juga sering mendapatkan penghargaan dan memenangkan kompetisi lomba desain batik tingkat nasional pada tahun 2010 yang diadakan di Bandung, Jawa Barat. Dan mendapatkan penghargaan Paramakarya yang dinilai dari kualitas dan produktifitas, dan diberian langsung oleh wakil Presiden Boediono. "Kain cual dulunya dipakai untuk pakaian adat di lingkungan bangsawan Muntok, selain itu dipakai juga untuk pakaian kebesaran dan kebanggaan lingkungan ningrat. Namun lambat laun, kain ini menyebar ke kalangan rakyat biasa. Dan harapan saya, semoga kain cual ini lebih dikenal oleh masyarakat Babel khususnya, dapat dipakai oleh semua lapisan masyarakat hingga ke pelosok Nusantara," tambahnya.
Tidak hanya kain cual yang dijual di Ishadi, tapi juga kain cual katun, polyster, sutra, serat kayu, Alat Tenun Bukan Mesin (ATMB) dan songket cual. Pilihan suvenir seperti tempat lipstik, kotak pensil, kipas, topi, tatakan gelas, place mate, syal dan lain-lainnya ini dijual dari harga Rp. 6-50 ribu. Beroperasi sejak pukul 08.00-18.00 WIB, produk yang dijual di Ishadi Kain Cual, sangat pantas untuk dikenakan pada acara pesta dan acara resmi lainnya, dan membuat penampilan anda tampak lebih menawan. Disinggung soal harga, untuk kemeja lengan pendek dijual dari harga Rp. 100-1 jutaan. Untuk bahan cual sendiri, dijual dari harga Rp. 40 ribu hingga 5 jutaan. "Dengan bahan dan motifnya saat ini sangat beragam, jadi untuk harga sangat bervariasi," bebernya.
Kain tenun cual adalah Kerajinan tangan khas Bangka. Kain tenunan ini sekilas mirip dengan songket Palembang, namun bila diteliti dengan benar, ternyata terdapat perbedaan yang jelas. Terutama dari motif tenunannya serta pada benang emasnya, kain cual yang menggunakan benang emasnya lebih sedikit dibandingkan dengan kain songket. Jika pembelian dalam jumlah banyak, Isnawati menjanjikan akan memberikan potongan harga khusus untuk setiap konsumennya. Atau segera menghubunginya ke nomor 0717- 431 206."Kain tenun cual Bangka ini sangat pantas untuk dilestarikan dan menjadi salah satu souvenir khas sepulangnya anda dari Bangka,
Proses tenun dengan menggunakan benang emas, seiring waktu, produksi kain cual Ishadi saat ini tersedia dengan cetak printing, proses pembantikan, menggunakan tangan dan menggunakan metode lainnya. "Jika kain cual yang digarap dengan metode manual, itu mempengaruhi nilai jual dan otomatis lebih mahal mengingat waktu dan tenaga yang terkuras lebih banyak. Untuk itu, kami mencoba cara lain agar semua lapisan masyarakat bisa turut menikmati kain cual yang asli dari daerahnya sendiri, Babel," papar Isnawaty. Untuk mengenalkan lagi kain cual ke masyarakat, Isnawaty pun mengenalkan dengan cara sosialisasi ke sekolah, instansi, hotel dan tempat lain yang dianggap butuh untuk memperkenalkan kain cual kepada seluruh lapisan masyarakat. "Sosialisasi itu dengan tujuan, mustinya sejak dini anak-anak di Babel juga harus lebih mengenal jika disini ada kain khas Daerahnya," harapnya.
Kain cual Ishadi juga sering mendapatkan penghargaan dan memenangkan kompetisi lomba desain batik tingkat nasional pada tahun 2010 yang diadakan di Bandung, Jawa Barat. Dan mendapatkan penghargaan Paramakarya yang dinilai dari kualitas dan produktifitas, dan diberian langsung oleh wakil Presiden Boediono. "Kain cual dulunya dipakai untuk pakaian adat di lingkungan bangsawan Muntok, selain itu dipakai juga untuk pakaian kebesaran dan kebanggaan lingkungan ningrat. Namun lambat laun, kain ini menyebar ke kalangan rakyat biasa. Dan harapan saya, semoga kain cual ini lebih dikenal oleh masyarakat Babel khususnya, dapat dipakai oleh semua lapisan masyarakat hingga ke pelosok Nusantara," tambahnya.
Tidak hanya kain cual yang dijual di Ishadi, tapi juga kain cual katun, polyster, sutra, serat kayu, Alat Tenun Bukan Mesin (ATMB) dan songket cual. Pilihan suvenir seperti tempat lipstik, kotak pensil, kipas, topi, tatakan gelas, place mate, syal dan lain-lainnya ini dijual dari harga Rp. 6-50 ribu. Beroperasi sejak pukul 08.00-18.00 WIB, produk yang dijual di Ishadi Kain Cual, sangat pantas untuk dikenakan pada acara pesta dan acara resmi lainnya, dan membuat penampilan anda tampak lebih menawan. Disinggung soal harga, untuk kemeja lengan pendek dijual dari harga Rp. 100-1 jutaan. Untuk bahan cual sendiri, dijual dari harga Rp. 40 ribu hingga 5 jutaan. "Dengan bahan dan motifnya saat ini sangat beragam, jadi untuk harga sangat bervariasi," bebernya.
Kain tenun cual adalah Kerajinan tangan khas Bangka. Kain tenunan ini sekilas mirip dengan songket Palembang, namun bila diteliti dengan benar, ternyata terdapat perbedaan yang jelas. Terutama dari motif tenunannya serta pada benang emasnya, kain cual yang menggunakan benang emasnya lebih sedikit dibandingkan dengan kain songket. Jika pembelian dalam jumlah banyak, Isnawati menjanjikan akan memberikan potongan harga khusus untuk setiap konsumennya. Atau segera menghubunginya ke nomor 0717- 431 206."Kain tenun cual Bangka ini sangat pantas untuk dilestarikan dan menjadi salah satu souvenir khas sepulangnya anda dari Bangka,