Selasa, 01 Desember 2015

Secercah Harapan dari Uniknya Kerajinan Batang Singkong

Lampung Tengah - Singkong adalah tanaman dengan umbi yang dapat di makan dan biasa di konsumsi masyarakat kita sebagai subtitusi dari sumber karbohidrat utama kita, yaitu nasi. Hal ini di karenakan singkong sangat mudah ditemukan di berbagai penjuru negeri kita ini. Sampai sampai ada lagu singkong dan keju yang sempat populer di era 80'an oleh Arie Wibowo.

Karena melimpahnya hasil singkong, berbagai kreasi makanan berbahan singkong pun ada di hampir setiap provinsi di Indonesia. Namun melimpahnya jenis olahan singkong tidak berbanding lurus dengan pemberdayaan limbah sisa hasil panen singkon, seperti misal batang pohonnya. Tapi kini ada kerajinan berbahan baku dari batang pohon singkong, kreasi dari seorang pengrajin bernama Sugiyanto yang berdomisili di Bangunrejo, Lampung Tengah ini.

Kerajinan batang singkong yang di hasilkan oleh Sugiyanto ini berupa hiasan lampu atau berbagai produk kerajinan dengan nilai seni lainnya. Hal yang cukup mengjeutkan, mengingat profil batang singkong yang notabene bukanlah merupakan kayu keras, dan lagi bagian tengah batangnya memiliki lapisan serupa gabus. "Awalnya saya tidak punya pekerjaan. Tapi ya pengen punya kerjaan, maka saya coba bikin kreasi seni pakai batang singkong. Karena menurut saya selama ini belum pernah digunakan oleh orang lain," jelas

Perjudian ide Sugiyanto membuahkan hasil yang manis, kejeliannya memanfaatkan peluang telah berbuah kerajinan batang singkong yang memiliki nilai seni tinggi. Ide cemerlang yang di barengi dengan niat itu memang luar biasa, karena pembuatan kerajinan tersebut hanyalah menggunakan alat alat yang sangat sederhana seperti golok, gergaji kecil, dan alat sederhana lainya.

Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu unit lampu hias biasanya adalah satu minggu. Proses pengerjaan dimulai dari mengelupas batang singkong satu demi satu dengan rapi. Pada proses selanjutnya, satu persatu batang singkong dipotong berukuran 3-4 cm, lalu dia lubangi pada diameternya itu. "Setelah itu batang singkong direndam dengan menggunkan obat pengeras supaya tak rapuh, setelah selesai dijemur hingga kering," katanya.

Selanjutnya, dirakitlah satu persatu batang singkong yang sudah dijemur tersebut. "Prosesnya pembuatan lampu hias sampai satu minggu, itu pun kalau tidak mati lampu. Ya hanya pakai alat seadanya," masih kata Gianto.

Harga kerajinan batang singkong berbentuk lampu hias karyanya ini tidak mahal. "Saya jual Rp80 ribu, hanya untuk menganti bahan saja, mas. Tapi kalau sudah banyak, ya saya jual tergantung ukuran dan jenis kesulitanya," ujar Sugiyanto. Harga yang tidak mahal untuk kerajinan dengan ide orisinal dan menggunakan bahan yang tidak biasa. Semoga kerajinan batang singkong ini terus tumbuh berkembang dan bisa menyapa anda dengan mudah melalui berbagai kanal di seluruh Indonesia.
Disqus Comments