Minggu, 20 September 2015

Dari Senjata Hingga Menjadi Kerajinan Besi Putih di Morotai

Besi putih, sebuah sebutan untuk kerajinan logam khas dari Morotai Maluku Utara yang semakin terkenal tidak hanya di kepulauan Maluku, tapi juga di seantero Nusantara. Besi putih adalah jenis besi yang merupakan gabungan dari beberapa jenis logam yang dimana didalamnya juga terkandung kandungan logam mulia.

Besi Putih ini pada awalanya adalah jenis logam yang digunakan oleh tentara jepang dan tentara sekutu untuk peralatan persenjataan di masa perang dunia ke ll. Morotai memang diketahui pernah di jadikan markas bagi pasukan tentara, baik Jepang maupun sekutu. Pada masanya terjadi pertempuran besar di pulau tersebut antara Jepang melawan pasukan sekutu. Ketika perang telah berakhir, para tentara ada yang membuang berbagai perlengkapan senjata ke lautan Morotai dan ada yang menguburkan begitu saja senjatanya di dalam tanah.

Penduduk Morotai kemudian memanfaatkan besi putih dari perlengkapan senjata yang telah tidak terpakai ini untuk membuat berbagai kerajinan. Sebut saja perlengkapan memasak, aksesoris, hingga samurai. Desa Daruba di Morotai kemudian dikenal oleh masyarakat sebagai daerah sentra penghasil kerajinan Besi Putih.

Proses pembuatan dari kerajinan besi putih. Pertama, besi putih dipotong sesuai bentuk kerajinan yang ingin dibuat. kemudian besi ditempa sesuai dengan bentuk lalu baru diamplas. Pengrajin besi putih biasa menerima berbagai macam kerajinan sesuai dengan permintaan pasar. Namun, kerajinan yang paling digemari adalah yang berbentuk aksesoris, seperti cincin, kalung, dan gelang.

Keunggulan besi putih yang menjadi alasan penggunaannya sebagai bahan baku kerajinan besi putih adalah karena besi putih awet dan tidak karatan. Meski begitu,calon konsumen perlu berhati-hati saat membeli kerajinan besi putih di luar Pulau Morotai. Sering kali pembeli tertipu kerajinan palsu alias bukan terbuat dari besi putih.

Harga yang ditawarkan untuk produk kecil kerajinan besi putih seperti aksesoris adalah berkisar dari harga 15.000 hingga ratusan ribu rupiah. Untuk kerajinan spesifik seperti pedang katana -biasa di sebut pedang samurai- harganya bisa mencapai kisaran puluhan juta, karena selain harga pedangnya yang mahal , sarung dan gagang pedang menggunakan kayu hitam eboni dari Morotai. Yang mana tentu saja menambah nilai eksotisme dan kesan magis dari kerajinan besi putih tersebut.
Disqus Comments