Sabtu, 27 Januari 2018

Kerajinan Karung Goni Beromset Jutaan Rupiah

Surabaya - Kreativitas adalah modal utama dari seseorang untuk berkarya dalam bidang apapun, tidak terkecuali dalam bidang kerajinan. Anak muda adalah sosok yang diharapkan menjadi sumber kreativitas yang dapat menyokong berbagai kegiatan ekonomi mandiri dan kreatif.

Seperti halnya kreativitas dari seorang perempuan muda bernama Raezika Radhina Puri, yang biasa dipanggil Dhina ini adalah contoh sosok kreatif dalam memanfaatkan karung goni bekas menjadi berbagai bentuk kerajinan.

[caption id="" align="aligncenter" width="700"]illustrasi tas dari karung goni illustrasi tas dari karung goni[/caption]

Menurut gadis kelahiran Surabaya, 16 Januari 1990 ini, pemilihan karung goni sebagai bahan dasar dari kerajinannya ini adalah karena meskipun kerajinan jenis ini sudah ada sebelumnya, tetapi msih belum mendapatkan popularitas di kalangan masyarakat. Hingga ketika dirinya bersua turis jepang yang memakai tas unik dari bahan karung goni, Dhina terpikirkan untuk menyulap karung goni menjadi bahan untuk kerajinan sejenis. Selain itu pemilihan karung goni tersebut juga sekaligus untuk mendukung program 3R (reduce, reuse, recycle).

Dengan modal sekitar 50 ribu pada tahun 2011 Dhina mengawali usahanya dari nol. Dengan peralatan menjahit seadanya, dia mulai mencoba membuat berbagai kreasi kerajinan karung goni dengan konsep trial dan error. Produk kerajinan yang di beri nama Bynu ini telah melewati proses selama kurang lebih 1 tahun hingga mendapat hasil yang diinginkan. Seperti misal dari sisi proses pencucian dengan antiseptik yang aman untuk ibu hamil dan anak anak, dan bagaimana cara mengurangi bau pada karung goni.

[caption id="" align="aligncenter" width="700"]bahan karung goni yang di gunakan bahan karung goni yang di gunakan[/caption]

Proses pembuatan kerajinan karung goni ini terbilang cukup rumit, karena membutuhkan waktu yang cukup panjang dan beberapa kali proses pencucian untuk menghilangkan kotor dan bau pada karung goni. Karung yang masih kotor, dicuci dikeringkan dan dipotong. Kemudian disambung dengan cara dianyam ulang pada sambungannya, sehingga berbentuk gulungan kain. Setelah itu dicuci ulang, diberikan antiseptik, kemudian ada yang di-bleaching. Setelah bersih kemudian dibentuk pola, dipotong dan dicuci ulang untuk finishing. Selanjutnya disetrika uap agar bebas dari bakteri dan kutu.

Untuk bahan baku utama berupa karung goni, Dhina mengaku mendatangkan langsung dari wilayah Jember, Jawa Timur karena di wilayah tersebut masih banyak pabrik-pabrik yang menggunakan pembungkus dari karung goni. Selain itu, di Jember jenis karung goni yang tersedia jauh lebih lengkap dibanding di wilayah lain, seperti besar kecil anyaman berbeda-beda sesuai dengan serat yang dipakai dan fungsi dari karung goni tersebut. "Di Jakarta sebenarnya ada tetapi mungkin karena karungnya sudah digunakan kesekian kali sehingga karungnya sudah tidak mumpuni untuk diolah atau seratnya karungnya yang terlalu besar," ujar Dhina.

Dhina selain berkarya membuat kerajinan karung goni bekas juga turut memberdayakan anak berkebutuhan khusus untuk membantu proses produksi kerajinannya. Dhina bertujuan memberikan mereka kesempatan untuk berkreatifitas sekaligus menghasilkan uang sendiri. Dia pun berharap ke depan bisa memiliki galeri sendiri khusus untuk produk Bynu hasil kreasinya. Selain itu memiliki tempat khusus workshop untuk memberikan kesempatan bagi anak-anak kebutuhan khusus sebagai tempat bekerja dan adanya pasar yang mendukung menyalurkan hasil kreatifitas anak-anak tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="700"]kerajinan houseware tutup toples kerajinan houseware tutup toples[/caption]

Untuk harga yang di kenakan Dhina untuk kerajinan fashion seperti pouch, tas bros dan berbagai aksesori lainnya dia memasang harga mulai dari hargaRp 10.000 hingga jutaan rupiah. Untuk kerajinan jenis gouseware seperti taplak meja, tutup galon dsb dia mematok harga mulai dari Rp 50.000 hingga jutaan rupiah per itemnya. Omset yang bisa dhina dapat dari kerajinan karung goni Bynu ini berkisar mulai dari 70 juta rupiah pertahunnya dengan keuntungan bersih sekitar 20%.

[embed]https://www.youtube.com/watch?v=Iv84vgDbhs8[/embed]

Disqus Comments