Rabu, 06 Desember 2017

Wuryaningsih Menyulap Sampah Plastik Menjadi Karya Unik

Ponorogo - Kreativitas memang tidak bisa dibendung. Bila seseorang memiliki ketekunan membuat kerajinan dari hasil tangan sendiri, maka kreativitas hasil kerajinannya pun akan memiliki nilai, termasuk nilai rupiah.

“Awalnya saya itu hanya sekedar iseng saja membuat dompet, kotak tisu serta tas dari bahan daur ulang sampah untuk keperluan saya sendiri. Kemudian saya posting ke jejaring sosial, tiba-tiba ada pesanan yang datang”, kenang Wuryaningsih awal mula perjalanan kreatifnya.

Aneka Produk berbahan baku Limbah Plastik telah banyak dibuatnya, dari mulai tas, kotak tisu hingga dompet. Wuryaningsih kemudian memiliki sumber pendatan lain dalam kehidupannya yang berawal dari ketidakinginannya ada waktu yang kosong tidak produktif.

Perempuan yang pernah bekerja sebagai tenaga kerja di Taiwan ini memiliki tekad untuk terus menjaga produktivitas membuat berbagai macam kerajinan kegemarannya ini. Wuryaningsih terus belajar mengembangkan kemampuan serta menumbuhkan ide-ide kreatif membuat kerajinan tangan berbahan dasar sampah plastik.

Wuryaningsih-Kerajinan-Sampah-Plastik

Kini, dengan jaringan pasar yang semakin terbentuk, diiringi sirkulasi pemasaran produk yang berputar dengan cepat, Wuryaning semakin bersemangat untuk menjadikan kerajinan tangannya ini lebih berkembang lagi. Ia memanfaatkan jaringan komunitas yang sudah diikutinya untuk memasarkan hasil kerajinannya ini.

Beberapa produk yang dibuatnya seperti: Dompet, Tas, Kotak Tisu, Kotak Pensil dan berbagai jenis barang kebutuhan rumah tangga lainnya. Semua ini menggunakan bahan sampah plastik terutama kemasan minuman saset.

Di tangan Wuryaningsih, lembaran-lembaran saset bekas tersebut dia potong sedemikian rupa untuk mengambil pola yang diinginkan, kemudian dilipat sehingga membentuk sebuah pola. Lipatan-lipatan inilah yang kemudian ketika telah disatukan menjadi lembaran baru dengan menggunakan media jahitan benang nilon, oleh Wuryaningsih diubah bentuk dan fungsinya menjadi aneka produk. Tak kurang dari 50 ribu saset bekas setiap bulan berubah bentuk di tangan Wuryaningsih.

Dengan modal awal yang tidak begitu banyak membutuhkan biaya, Wuryaningsih membuat kerajinan tangan sampah plastik yang unik dan bermanfaat. Pendapatan yang dihasilkannya setiap bulan mencapai 3,5 juta rupiah.

Pembaca tertarik ingin mempelajari apa itu kerajinan tangan berbahan baku plastik bekas? atau mungkin berminat untuk berjaringan bisnis dengan Wuryaningsih? Dengan senang hati, Wuryaningsih akan bersedia berbagi ilmunya kepada yang meminati. Silahkan saja langsung datang ke Workshop-nya di alamat RT 2 RW 2 Desa/Kecamatan Siman Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
Disqus Comments