Minggu, 17 Desember 2017

Anyaman Kepek Pelengkap Hobiis Ayam Jago dari Nusawungu

Ayam di negara kita memiliki berbagai macam fungsi sesuai jenisnya, mulai dari ayam broiler yang memang sengaja di ternak untuk tujuan konsumsi, ayam katai atau serama untuk peliharaan, hingga ayam kampung dan ayam bangkok yang biasa di miliki oleh hobiis ayam. Demikian ada suatu jenis kerajinan yang terkenal di kalangan penggemar atau orang yang sering berurusan dengan ayam, yaitu kerajinan kepek. Suatu kerajinan anyaman yang berbentuk sedemikian rupa sehingga memudahkan untuk membawa ayam kemana-mana.

Produk kerajinan anyaman kepek tersebut adalah suatu hal yang umum terlihat di kabupaten Cilacap. Terutama di wilayah ujung timur kabupaten yang berbatasan langsung dengan kabupaten Kebumen dan Banyumas, yakni wilayah kecamatan Nusawungu.

Kerajinan tersebut telah di geluti pembuatanya sejak lebih dari dua dekade silam. pada awalnya, bentuk dan model anyaman kepek masih sederhana, hanya menggunakan anyaman dan kerangka dari Bambu atau rotan serta alas yang terbuat dari kayu tanpa ada variasi produksi yang lain. Kini seiring waktu, produksi anyaman kepek juga mulai menggunakan berbagai macam bahan lain untuk membuat kerajinan tersebut untuk menambah variasi dan fungsinya. Mulai dari di gunakannya tali plastik, fiber badat dan juga fiber berlubang, kesemuannya bertujuan meningkatkan daya tahan, meringankan bobot dan variasi warna.

Kerajinan anyaman kepek Nusawungu tersebut juga pada saat ini tidak hanya mengakomodasi satu jenis ayam saja. Kini ada dua macam bentuk anyaman kepek yang bertujuan mengakomodasi jenis ayam yang banyak di pelihara hobiis setempat, yaitu bentuk ayam jago kampung, ayam jago bangkok, dan ayam bekisar.

Harga yang di tetapkan untuk produk kerajinan ini adalah beragam, tergantung kerumitan motif dan bahan yang di gunakan. Meski untuk motif, para pengrajin cenderung tidak memiliki pola yang baku, semua tergantung dari kreatifitas pengrajin itu sendiri. Untuk bahan plastik berkisar Rp. 22500 – 25.000/buah. Sedang untuk bahan penjalin Rp.30.00 – 40.000/buah. Untuk bahan fiber Rp.50.000 – 100.000 tergantung fiber berlubang atau fiber padat.

Kerajinan anyaman kepek ini dipasarkan setiap hari pasaran pasaran Rabu dan Sabtu di Pasar Sumpiuh Kab. Banyumas yang berjarak 5km dari Desa Nusawungu. Selain itu ada juga pengrajin yang memasarkan sesuai pesanan 50 – 100 buah perbulan. Para pembeli adalah pedagang pengepul yang berasal dari Gombong, Ajibarang, Wangon, Purbalingga, Cirebon dan Indramayu, yang kemudian memasarkan kembali ke kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Surabaya dan beberapa kota di luar Jawa. Ada juga pedagang besar yang rutin memesan dalam partai besar seperti dari Semarang dan Ponorogo.
Disqus Comments