MAKASSAR – Pemerintah Kota Makassar, akan terus menggenjot kerajian kulit berbasis lorong. Hal itu diungkapkan Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto mengunjungi Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) Kulit di Tamangapa, Jum'at, 13 Januari 2017.
Didampingi Ketua TP PKK Makassar Indira Yusuf Ismail, keduanya menyaksikan langsung proses pemipihan kulit sapi menggunakan mesin.
"Potensi kerajinan kulit bisa dikembangkan di Makassar karena kita memiliki bahan baku yang cukup untuk diolah," kata Danny.
Sejak 2015 lalu, UPTD Kulit telah beroperasi dan menghasilkan kulit sapi yang siap diolah menjadi kerajinan berbahan dasar kulit seperti tas, dompet, ikat pinggang, sepatu, jok mobil, dan furniture.
Proses pengolahan selembar kulit sapi membutuhkan waktu dua Minggu. Diawali dengan proses pembersihan, pemipihan, penjemuran, pewarnaan hingga pengepakan. Keseluruhan pengerjaannya dilakukan oleh tenaga kerja lokal yang terlatih.
Bahan baku yang diolah UPTD Kulit bersumber dari kulit Sapi yang disembelih di RPH (Rumah Potong Hewan) milik Pemerintah kota Makassar.
Selama dua minggu, UPTD Kulit Makassar mampu menghasilkan 1 ton kulit Sapi siap olah yang setara dengan 70 lembar kulit. Sekali berproduksi, bahan yang diolah minimal 500 kilogram.
“Dinas Perindustrian dan Perdagangan akan menjadi leading sector pengembangan kerajinan kulit di Makassar dengan memberdayakan UKM di lorong-lorong yang selama ini menjadi binaannya,” jelas Danny.
Home
Berita
Bisnis Kerajinan
kerajinan
Kerajinan Kulit
makasar
peluang bisnis
umkm
Makassar miliki potensi kerajinan kulit
Selasa, 21 November 2017
Disqus Comments