Rabu, 22 November 2017

Kreasi Sepatu Krian yang Siap Bersaing dengan Produk Global

Jika setelah bencana lumpur lapindo di porong kemudian menjadikan nama Sidoarjo sering muncul di media massa, ada hal yang terlewat oleh masyarakat, bahwa Sidoarjo juga memiliki kerajinan yang memiliki nama seperti kerajinan Kulit Tanggulangin, Kerajinan perak dan tidak lupa adalah kerajinan sepatu Krian.

Para pengrajin sepatu di Kampung Sepatu Krian, Sidoarjo, ini sudah merintis usaha tersebut sejak tahun 1915. Keberadaan serta bermunculannya para pengrajin di kabupaten dan kota lain di Indonesia memacu warga Krian untuk terus melakukan perbaikan mutu, kualitas produk, termasuk desain sepatu dan sandal itu sendiri.

Karena ketertarikan konsumen pada awalnya bertumpu pada bentuk, model serta kenyamanannya untuk dipakai. Bermunculannya produk Cina yang begitu menggurita di pasar dunia, membuat para pengrajin sepatu di Krian Sidoarjo ini terus melakukan upaya strategi pemasaran.

Untuk sepatu yang menggunakan bahan baku kulit, kulit yang digunakan pada umumnya adalah kulit sapi. Tapi terkadang para pengrajin juga mendapatkan pesanan khusus dari luar Jawa, seperti dari Merauke, produk sepatu berbahan dasar kulit buaya. Untuk pemasok bahan baku sepatu biasanya dari Madura dan Bandung.

Banyak sudah produk kerajinan sepatu yang diproduksi dari Kampung Sepatu Krian ini, mulai dari sepatu wanita, sepatu anak anak dan sepatu pria dewasa juga tampak beredar dietalase toko sepatu misalnya seperti di Pasar Turi Surabaya dan tempat lainnya. Pendek kata Pengrajin Sepatu krian Sidoarjo siap untuk bersaing dengan pengrajin yang sudah lebih dulu menikmati keberhasilan seperti dari Tajur Bogor, Kawasan Cibaduyut Bandung dan Mojokerto Jawa Timur.
Disqus Comments