Sabtu, 04 November 2017

Kayu Pohon Asam Oesing Craft Menjajah Mancanegara

Kreativitas adalah salah satu faktor yang dapat menentukan kesuksesan Anda. Dengan ide yang bagus, strategi yang tepat dan kreativitas, usaha Anda dapat sukses dan berkembang. Hal ini tampak dari apa yang dilakukan oleh Bambang Hariyono, penggiat UMKM kerajinan dari Banyuwangi. Dia berhasil mengubah pohon asam menjadi penghasil keuntungan.

Selama ini, kayu pohon asam hanya digunakan sebagai arang. Namun, Bambang berhasil mengubahnya menjadi produk kerajinan tangan. Bahkan, bahan sisa produksi juga diubah menjadi dekorasi dengan standar internasional.

Bambang memulai usahanya ini 4 tahun yang lalu. Pada saat itu, dia menemukan pola unik yang ada di kayu pohon asam. Dia menemukan bahwa setiap kayu dari pohon ini tidak sama, sehingga saat diolah menambahkan keunikan tersendiri.

Bambang tidak menggunakan mesin untuk mengolah kayu ini. Dia memberdayakan masyarakat Banyuwangi untuk produksi kerajinan dari pohon asam. Hal ini mungkin yang menambah nilai produk yang dia buat. Pohon yang diambil untuk kerajinan ini umumnya ada yang berumur 25 tahun. "Ada pohon yang tidak bisa digunakan sama sekali untuk kerajinan, biasanya pohon yang banyak lekukannya tidak bisa dijadikan kerajinan," katanya. Pohon yang bagus memiliki diameter 35 centimeter. Dari ukuran pohon seperti ini, biasanya bisa menghasilkan 60 jenis kerajinan.

[caption id="" align="aligncenter" width="700"]kerajinan oesing craft kerajinan oesing craft[/caption]

Di workshop milik Bambang yang diberi nama "Oesing Craft" terdapat 250 pegawai yang bekerja di dalamnya. Mereka berasal dari berbagai daerah di Banyuwangi, seperti Glagah, Kalipuro dan lainnya. Bahkan, dia juga bekerjasama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat dan Lembaga Permasyarakatan (Lapas) di Banyuwangi.

Selain Banyuwangi, usaha kerajinan kayu pohon asam milik Bambang juga mempunyai cabang di beberapa kota di Jawa Timur. Contohnya, terdapat workshop miliknya yang beroperasi di Jember, Pasuruan dan Situbondo. Workshop miliknya ini membuat berbagai produk, mulai dari mangkok, guci, tempat perhiasan dan lainnya.

[caption id="" align="aligncenter" width="700"]kerajinan oesing craft kerajinan oesing craft[/caption]

Kayu pohon asam juga disukai oleh pasar Eropa dan Amerika. Hal ini yang membuat Bambang mampu meraih pasar dari luar negeri, seperti Belanda, Swiss, Jerman dan Amerika. Pasar Asia mulai dari Jepang, Hongkong, Malaysia dan Singapura juga berhasil dia tembus. Bahkan, Bambang berhasil mendapatkan kontrak dari Jepang untuk produk kerajinan kayu. Karena pemasarannya yang luas, perusahaan Bambang berhasil meraih omzet Rp. 1 miliar tiap bulannya.

Kerja keras Bambang tidak hanya menghasilkan omzet yang besar. Berbagai penghargaan juga berhasil dia dapat. Dia mendapatkan Unesco Award of Excellence for Handycraft tahun 2012 lalu untuk kawasan Asia Tenggara. Selain itu, dia juga meraih SMESCO Award Tahun 2009, Juara 2 Desain Cindera Mata Jatim 2009, Prabaswara Award di bidang Ekspor 2012 dan masih banyak lagi.

Diolah dari : teropongbisnis
Disqus Comments