Minggu, 12 November 2017

Batik Jambi dengan Segala Filosofi Motifnya

Jambi - Batik adalah kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Perempuan-perempuan Jawa pada masa lampau menjadikan keterampilan mereka dalam membatik sebagai mata pencaharian.

Hingga pada masa lalu pekerjaan membatik adalah pekerjaan eksklusif perempuan sampai ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke dalam bidang ini. Ada beberapa pengecualian bagi fenomena ini, yaitu batik pesisir yang memiliki garis maskulin seperti yang bisa dilihat pada corak "Mega Mendung", dimana di beberapa daerah pesisir pekerjaan membatik adalah lazim bagi kaum lelaki.

Daerah di Indonesia memiliki macam-macam batik per provinsinya, salah satunya adalah jambi. Batik tulis jambi memiliki ciri khas yang unik dan eksotis. Baik dari segi warna maupun motifnya.

Sebagian besar pewarna batik jambi diambil dari bahan-bahan alami, yaitu campuran dari aneka ragam kayu dan tumbuh-tumbuhan yang ada di jambi, seperti getah kayu lambato dan buah kayu bulian, daun pandan, kayu tinggi dan kayu sepang. Selain itu, ada juga campuran dari dua jenis bahan yang tidak terdapat di jambi seperti biji pohon tinggi dan daun nila, yang biasanya didatangkan langsung dari Yogyakarta.

Setiap motif yang di gunakan dalam pembuatan Batik Jambi bermuatan makna. Motif Duren Pecah misalnya dimaknakan sebagai kesigapan bekerja yang dilandasi kematangan iman dan pengetahuan, yang diharapkan akan memberi hasil bagi kehidupan orang sekeliling.

Motif perahu melambangkan penghidupan nelayan yang merupakan bagian dari pekerjaan masyarakat Jambi yang dilalui Sungai Batanghari. Motif badan tampuk buah manggis yang dikitari bunga melati pada kain batik Jambi bermakna bahwa seseorang tidak boleh dilihat dari penampilan raga semata, tetapi juga dari perbuatan dan tingkah laku.

Dari segi harga, dengan segala keistimewaannya, satu potong kain batik Jambi ini memang tidak murah. Satu potong kain batik cap dihargai Rp 350.000 sampai Rp 500.000. Sedangkan, batik tulis dihargai per potongnya mulai dari Rp 1,5 juta.
Disqus Comments