Selasa, 12 September 2017

Dewan Kesenian Budaya Daerah Kabupaten Tana Tidung Gelar Pameran Kerajinan Tangan

TANA TIDUNG - Kerjasama Pemkab dengan Dewan Kesenian Budaya Daerah Kabupaten Tana Tidung (KTT), setelah menggelar karnaval budaya menampilkan kreasi pakaian yang dibuat dari kerajinan tangan dari bahan tak terpakai, dilanjutkan dengan gelaran pameran kerajinan dan makanan khas KTT.

Pameran yang dilaksanakan selama empat hari, sejak Minggu (18/12) hingga Rabu (21/12) besok ini disambut antusias masyarakat khususnya kerajinan dan makanan khas KTT yang menjadi rebutan masyarakat.

“Jarang sekali ada kegiatan pameran yang dilaksanakan oleh pemerintah yang cukup besar seperti ini, makanya sejak pagi kami sudah kesini untuk melihat-lihat kerajinan dan makanan khas KTT yang jarang sekali dijual secara umum seperti saat ini,” kata Rosmini, warga Desa Tideng Pale, Senin (19/12) kemarin.
Dikatakan, berbagai kerajinan tangan, harga jualnya masih terjangkau dengan rata-rata harga jual antara Rp 50 ribu sampai Rp 300 ribu, sementara untuk makanan dan minuman dijual dengan harga dibawah Rp 100 ribu sehingga masyarakat ketika baru dibuka pameran langsung memesan dengan jumlah banyak karena khawatir kehabisan.

“Rugi kalau sampai kehabisan karena jarang sekali ada pameran semacam ini makanya begitu pameran dibuka kami langsung memesan dalam jumlah banyak, setidaknya kerajinan yang mereka buat bisa dicontoh untuk membuat kerajinan yang lebih kreatif lagi dengan bahan lainnya, harga yang ditawarkan juga terbilang murah jadi serbu saja sudah,” ucapnya.
Pameran yang digelar di depan halaman Pendopo Japarudin, Desa Tideng Pale Timur di Kecamatan Sesayap ini menampilkan kerajinan seperti kerajinan tangan dari rotan dan daun silap yang disulap menjadi tas tangan, tas belanja, dompet, tempat tisu dan berbagai kerajinan dari koran bekas, plastik bekas serta limbah rumah tangga yang diolah oleh ibu-ibu PKK kecamatan serta ibu-ibu yang tergabung dalam gabungan kelompok pengrajin.
Selain itu berbagai olahan makanan dari makanan khas dari KTT seperti prengat (sejenis buah yang tumbuh di pinggiran sungai), udang galah yang diolah menjadi sambal petis, buah cempedak, buah terap, buah durian, jambu yang diolah menjadi minuman juga sirup yang diyakini menjadi obat. Selain itu madu yang menjadi salah satu obat tradisional untuk kesehatan dijual dalam pameran ini dengan harga lebih terjangkau.

Anggota Dewan Kesenian Budaya Daerah KTT, Sopyan mengatakan bahwa pameran ini diharapkan akan membawa dampak positif baik bagi pembuat kerajinan, masyarakat yang antusias mendatangi kegiatan pameran ini sehingga pembuat kerajinan akan membuat kerajinan yang lebih kreatif dan terus menampilkan kerajinan serta membuat olahan makanan serta minuman khas KTT.

“Kita akan berupaya melaksanakan kegiatan ini lagi ditahun depan dengan melihat antusiasme masyarakat menjadi motivasi bagi kami untuk terus melakukannya, dengan begini juga akan menambah keterampilan ibu-ibu PKK, ibu-ibu pembuat kerajinan untuk terus berkarya,” pungkasnya.

sumber : http://www.korankaltara.co/
Disqus Comments