Dalam menghadapi persaingan didalam kawasan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA),pemerintah perlu memberikan intensif terhadap industri keramik nasional. Ternyata masih ada sisi lemah pada strktur industri keramik nasional. Meskipun selama satu dasawarsa terakhir produksi keramik nasional meningkat dan memberikan kontribusi yang cukup sigifikan dalam perekonomian,namun masih banyak kendala terkait dalam bahan baku keramik yang hingga kini masih di impor.
Pasokan gas untuk produsen keramik masih kurang. Gas merupakan sumber energi utama industri keramik untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Kebutuhan gas untuk industri keramik mencapai 30% dari total biaya prodyksinya. Dari total kebutuhan gas untuk industri keramik yang mencapai 140 juta standar kaki kubik per hari (milemile standart cubic feet per day/mmscfd),pemerintah saat ini hanya dapat memenuhi 80 mmscfd atau sekitar 57% saja. Pasokan gas yang masih di bawah kebutuhan tersebut mengakibatkan utilisasi produksi keramik belum bisa optimal.
Dari aspek ketenagakerjaan,industri keramik mampu menyerap sekitar 200 ribu orang. Industri keramik di Indonesia terus berkembang selama lebih dari 30 tahun dan menjadi salah satu industri nasional unggulan. Sayangya konsumsi keramik per kapita di Tanah Air tergolong masih rendah,baru sekitar 1,67 meter persegi per kapita. padahal, di negara-negara anggota Asean laainnya konsumsi keramik per kapita sudah di atas 2 meter persegi per kapita. Di Vietnam bakhan mencapai 4 meter persegi dan Thailand 3 meter persegi.
Industri keramik nasional sebaiknya mulai mengembangkan produk berbasis budaya yang kini semakin banyak dicari oleh konsumen lokal dan mancanegara. Terjadinya perkawinan antara batik dan keramik memperkuat daya saing dan meningkatkan positioning dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean. Produk tersebut sulit dituru,sebab prosesnya masih masih menggunakan ketrampilan tangan dan daya kreativitas seni.
Motif batik geometris sudah banya diaplikasikan dalam barang keramik. Perlu sinergi inovasi dan kreativitas antara pihak studio keramik dan industri guna membuat platfrom untuk memproduksi keramik keramik batik yang bersifat customize. dimana konsumen bisa memesan desain khusus atau rancangannya sendiri untuk diaplikasikan dalam bentuk keramik.
Kementerian perlu membuat peta jalan baru industri keramik nasional yang bertujuan mewujudkan industri keramik sebagai industri strategis. industri keramik bisa di kelompokkan menjadi ubin (tile), perangkat rumah tangga (tableware),dan genteng. Selama ini telah memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung pembangunan melalui penyediaan kebutuhan domestik,perolehan devisa dan penyerapan tenaga kerja.
Industri keramik di indonesia telah berkembang dengan baik selama satu dasawarsa terakhir dan merupakan salah satu industri unggulan.Prospek industri keramik dalam jangka panjang cukup baik seiring dengan pertumbuhan pasar dalam negri yang terus meningkat,terutama untuk jenis ubin karena didukung oleh pertumbuhan pembangunan properti komersial maupun perumahan.
Hal ini perlu insentif dari pemerintah berupa ruang pamer,penyelenggaraan workshop hingga pembangunan klaster kerajinan keramik yang bisa bersinergi. Sayangnya,pembangunan klaster barang seni dan kerajinan yang telah dibangun oleh pemerintah daerah banyak yang tidak berlangsung lama. Padahal dari aspek industri wisata sangat memungkinkan untuk dapat berkembang. Hal itu disebabkan kurang profesional dan kurang menguasai aspek perdagangan barang seni dan kerajinan.
Sabtu, 12 Agustus 2017
Disqus Comments