baca juga ulasan tentang kerajinan perak di Kotagede Yogyakarta.
Manding adalah sebuah desa sentra kerajinan kulit di Yogyakarta yang terletak sekitar 15 kilometer ke arah selatan pusat kota Yogyakarta di jalur menuju pantai parangtritis, tepatnya di jl. Wahidin Sudiro Husodo, Manding, Sabdodadi kabupaten Bantul.
Asal muasal kerajinan kulit Manding konon adalah dari berangkat bekerjanya 3 orang pemuda asal Manding di sebuah Perusahaan pengolahan kulit di pusat kota Yogyakarta, dimana perusahaan itu memproduksi pakaian dan pelana untuk kuda pada tahun 1947. Tiga pemuda asal Manding tersebut diketahui bernama Prapto Sudarmo, Ratno Suharjo dan Wardi Utomo. Selepas dari perusahaan kulit di pusat kota tersebut, ketiga pemuda itu mulai merintis usaha sendiri yang berbahan dasar kulit juga, sesuai ilmu yang mereka dapatkan dari sewaktu bekerja.
Berangkat dari sejarah tersebut, hasil kerajinan kulit manding yang berdiri sejak 1976 sampai di kisaran 90-an, mereka mampu berkembang hingga menghasilkan produk ekspor ke mancanegara. Hingga saat ini di desa Manding sendiri terdapat lebih dari 40 display kerajinan dari ratusan pengrajin kulit. Kerajinan kulit Manding dikena berkualitas tinggi dan tidak kalah jika dibandingkan dengan sentra industri kerajinan kulit dengan nama yang lebih tersohor seperti halnya Cibaduyut maupun tanggulangin.
Kerajinan kulit Manding semua tahapan produksinya masih di kerjakan secara manual dan berskala rumahan sedari awal proses, yang mana adalah prosesnya antara lain adalah dari membuat pola, menggunting sampai menjahit. Konsumen yang berminat biasanya tidak hanya bisa membeli produk ready stock, tapi mereka juga bisa memesan produk kerajinan kulit sesuai yang di inginkan. Untuk Produk made to order tentunya memiliki harga yang berbeda dari ready stock, dan tetap memiliki kualitas yang terjaga. Harga yang di patok untuk produk kerajinan kulit Manding biasanya berkisar mulai dari harga puluhan ribu hingga jutaan rupiah.