Jumat, 17 Maret 2017

Batik Banyumas Karya Indah dari Selatan Gunung Slamet

Banyumas - Banyumas adalah sebuah kabupaten kecil di wilayah selatan jawa tengah, terletak di sebelah selatan kaki Gunung Slamet, gunung tertinggi di jawa tengah. Dalam keseharian masyarakatnya menggunakan bahasa jawa ngapak, salah satu dialek bahasa Jawa yang cukup berbeda dengan dialek standar bahasa Jawa ("dialek Mataraman").

Mungkin anda akan lebih familiar dengan Purwokerto dibanding banyumas, karena pada masa lalu purwokerto memang menjadi kota Administratif Banyumas dan didukung ada banyaknya perguruan tinggi di wilayah Purwokerto.

[caption id="" align="aligncenter" width="500"] contoh motif batik Banyumasan 1[/caption]

Jika dibandingkan dengan wilayah sekitarnya seperti Cilacap atau Purbalingga yang kini banyak memiliki industri, banyumas lebih tenang dimana sektor pariwisata lah yang menjadi keunggulan daerah ini. Dari sektor pariwisata, selain pariwisata alam, Banyumas juga menawarkan wisata kerajinan khas seperti Batik Banyumasan.

Batik Banyumas adalah jenis batik yang memiliki kedekatan dengan Batik dari daerah lain di Indonesia, hanya saja Batik Banyumas memiliki ciri khas yaitu kedua sisi muka dan belakang mempunyai kualitas yang hampir sama. Hal ini konon merupakan cerminan dari masyarakat Banyumas yang memiliki watak cablaka, menyampaikan segala hal mengacu pada kesejatian, Blaka berarti jujur dan apa adanya tentang kesejatian. Apa yang dikatakan di depan tidak berbeda dengan yang di belakang.

[caption id="" align="aligncenter" width="500"] contoh motif batik Banyumasan 2[/caption]

Batik Banyumas awalnya berpusat di daerah Sokaraja, batik ini dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegero yang setelah usai peperangan tahun 1830, mereka kebanyakan menetap di daerah Banyumas. Pengikutnya yang terkenal waktu itu ialah Najendra dan dialah yang mengembangkan batik di Sokaraja. Bahan mori yang dipakai merupakan hasil tenunan sendiri dan pewarna yang digunakan adalah pewarna alam berupa pohon tom, pohon pace atau mengkudu, yang menghasilkan warna merah semu kuning.

Kejayaan Batik Banyumas pernah terjadi sekitar tahun 1965-an sampai 1970-an. Motif dari batik Banyumas biasanya adalah tumbuhan dan hewan yang didapat dari keadaan alamnya yang banyak dikelilingi hutan dan pegunungan. Pola motif non geometris atau Jonasan dan dominasi pewarnaan coklat dan hitam serta teknik pewarnaan yang pekat dan tandas banyak dipakai pada produk batik Banyumasan.

[caption id="" align="aligncenter" width="500"] contoh motif batik Banyumasan 3[/caption]

Budaya Banyumas yang tanpa basa basi sekaligus toleran menurun kepada produk kebudayaannya yaitu Batik Banyumas, dimana Batik Banyumasan dikenal sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan, penghargaan terhadap demokrasi dan semangat kerakyatan. Filosofi itulah yang kemudian tertuang dalam motif-motif batik yang khas seperti Sekarsurya, Sidoluhung, Jahe Puger, Cempaka Mulya, Khantil, Ayam Puger, Madu Bronto, Jahe Srimpang, Lumbon (Lumbu), Sungai Serayu, Gunungan, Batu Waljinan, Kawung Jenggot, Dunia Baru, Satria Busana, Pring Sedapur, dsb.

[xyz-ihs snippet="Kerajinan-Indonesia"]

Disqus Comments