Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki kelebihan dengan banyaknya bibir pantai dalam bentangan setiap pulaunya. Dengan demikian Indonesia memiliki keragaman hayati mulai dari bakau hingga pohon kelapa yang biasa tumbuh di dataran rendah. Tercatat wilayah pesisir pantai selatan merupakan penghasil berbagai kerajinan yang menggunakan sabut kelapa sebagai media kerajinan, mulai dari keset hingga sapu dan bahkan dijual sebagai cocomesh.
Pohon kelapa dikenal sebagai pohon yang berguna dari akar sampai daunnya. Pemanfaatannya selama ini, buahnya menjadi santan dan minyak. Batangnya untuk kayu bangunan dan daunnya untuk kerajinan sapu, dan lain-lain.
[caption id="" align="aligncenter" width="1036"] sabut coklat[/caption]
Sabut kelapa coklat dipanen dari kelapa sepenuhnya matang, berkarakter tebal, kuat dan memiliki ketahanan abrasi yang tinggi. Sabut jenis tersebut biasa digunakan sebagai bahan tikar, kuas dan karung. Sabut coklat mengandung lebih banyak lignin dan lebih sedikit selulosa dibanding serat seperti rami dan kapas, sehingga bersifat lebih kuat tetapi kurang fleksibel. Selanjutnya ada sabut putih, yang berasal dari buah kelapa yang belum matang. Meski dikatakan bahwa berwarna putih, sebenarnya warnanya adalah coklat muda, dengan karakter lebih fleksibel meski tak sekuat sabut coklat. Sabut putih adalah jenis yang bagus untuk ditenun menjadi tikar dan keset atau di pilin menjadi tambang.
[caption id="" align="aligncenter" width="937"] sabut putih[/caption]
Berbagai olahan sabut kelapa
Kelebihan dari serat sabut kelapa adalah karena ketahanannya akan peregangan dan kemampuan tahan degradasi dan abrasi dari air laut. Penggunaan sabut kelapa sebagai bahan kerajinan tentu akan bersifat lebih tahan lama dibanding dengan berbagai serat alam yang lain, dengan sedikit sentuhan kreativitas akan dapat menjadikan sebuah karya kerajinan yang berdaya jual tinggi. India adalah negara yang telah memaksimalkan potensi dari sabut kelapa menjadi berbagai bahan yang berguna. Kegunaan dari sabut kelapa antara lain untuk dibuat menjadi:
- Matras sabut kelapa (Pengganti rumput sintetis lapangan futsal dari sabut kelapa)
- Keset sabut kelapa
- Serat sabut kelapa
- Serbuk sabut kelapa
- Tali sabut kelapa
- Cocomesh (jaring yang dibuat dari sabut kelapa)
- Cocopot (pot tanaman dari sabut kelapa)
- Cocopeat (serbuk sabut kelapa berbentuk blok)
Dari berbagai hasil olahan diatas, kita dapat memaksimalkan sabut kelapa sebagai media kerajinan seperti berbagai model keset, sapu, peralatan tidur seperti kasur, bantal, maupun produk fashion seperti, topi, tas, sandal. Semua produk yang dihasilkan adalah produk yang ramah lingkungan, bahkan sebagian produk yang dihasilkan bisa membantu perbaikan ekosistem lingkungan, seperti "coconet" atau cocomesh yang sudah banyak digunakan kalangan industri pertambangan untuk mereklamasi lokasi tambang pasca eksplorasi.
[caption id="" align="aligncenter" width="935"] aplikasi coconet atau cocomesh[/caption]
Dengan melirik sabut kelapa sebagai media kerajinan, kita selain memberikan nilai tambah dari hal yang sering dianggap limbah tersebut juga kita dapat membantu konservasi alam, sehingga tetap bersandar pada bisnis go green. Semoga ke depannya usaha kerajinan berbasis sabut kelapa ini bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan menjadi sumber kreativitas.
Media sabut kelapa ini emiliki harga yang bervariasi, meski di wilayah Indonesia biasa di temukan berada dalam kisaran harga termurah Rp 2.400 rupiah. Dengan harga yang terbilang terjangkau tersebut, sabut kelapa bisa menjadi alternatif media kerajinan yang tersedia secara melimpah dan anda bisa mendapatkan margin yang lebih tinggi. selamat berkreasi, dan maju terus kerajinan Indonesia.
[caption id="" align="aligncenter" width="831"] tas dari sabut kelapa[/caption]
[caption id="" align="aligncenter" width="831"] kasur dari sabut kelapa[/caption]
[caption id="" align="aligncenter" width="934"] kerajinan dari sabut kelapa[/caption]