Seperti Arista Rahayu, seorang mantan aktivis di organisasi PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) yang mendedikasikan kemampuan mengolah kain flanel dan perca menjadi kerajinan disgrip karakter yang cantik menarik. Kerajinan hasil karyanya memiliki jenis kerajinan souvenir seperti gantungan kunci, bros, tempat pensil dan sejenisnya.
Bahkan Arista mengakui kalau usahanya ini sudah berjalan sejak masih menjadi Mahasiswi. Berawal dari ketika mendapatkan dana PKM (program kreativitas mahasiswa) dari DIKTI pada saat semester 6. Kemudian perlahan mengembangkan hasil kerajinannya hingga sekarang.
Perjalanan Memulai Usaha
Dengan mengusung brand Kafa & Koca Collection, Arista memulai pemasarannya dengan menitipkan hasil karyanya itu ke toko-toko, dan menjajakannya langsung disekitaran Masjid Agung Semarang tiap hari minggu.
Sempat tidak meneruskan usahanya karena terganjal skripsi, dan berpikir untuk benar-benar menutup usahanya, namun dengan dorongan teman-temannya akhirnya Arista kembali menekuni usaha kerajinannya, bahkan bisa bertambah model yaitu disgrip karakter.
"Ada dua jenis disgrip yang saya kembangkan, yang pertama adalah disgrip karakter boneka dan yang kedua disgrip karakter tempel", katanya. Bahkan ia menuturkan dengan semangat tentang disgrip beruang yang merupakan disgrip pertama yang dibuatnya.
Tidak disangka, semua teman-temannya bersemangat untuk ikut memasarkannya. Dengan dorongan semangat itulah, Arista semakin besar semangatnya untuk terus mengembangkan hasil kerajinan ini hingga lanjut meskipun sudah menikah.
Arista menambahkan banyak pesanan mengalir untuk disgrip karakter ini, sehingga ia mulai lebih banyak mengerjakan produk sesuai pesanan pasar, dari semula yang hanya model gantungan kunci. Harga untuk kerajinan disgrip karakternya ini mulai dari harga Rp. 7500 untuk disgrip karakter tempel dan dari Rp. 12000 untuk disgrip karakter boneka.
Dikecewakan Pelanggan
Pernah suatu hari ada pelanggan dari Sumatra yang memesan 25 karakter boneka dan 25 karakter tempel namun kemudian meningkatkan permintaannya menjadi 100 buah dengan waktu hanya seminggu. Untuk menyiasatinya, Arista mempekerjakan tetangganya yang sebelumnya sudah dilatih terlebih dahulu.
Dengan mengkaryakan tiga orang tetangga untuk membantunya produksi, ternyata malah menambah pemesanan hingga 250 buah, maka ia pun menambahkan lagi tenaga produksi. Namun ternyata pelanggannya kemudian tidak ada kabar, alhasil Arista pun menjual produk kerajinannya dengan harga murah. Untuk menutupi kebutuhan produksi yang sudah terlanjur jalan.
"Saya bertekad ingin membesarkan virus wirausaha, karena hanya virus wirausaha yang bisa membuat diri kita mandiri", kata Arista dengan senyum penuh semangat. Mengomentari dirinya sendiri agar terus bersemangat dalam berusaha.
Nah, Arista Rahayu siap menerima pesanan Anda. Untuk melihat profil dan kontaknya, silahkan buka halaman direktori bisnis disini.