Sutra sendiri adalah serat protein alami, sebuah bentuk materi yang dapat di tenun menjadi kain. Ada 4 jenis kain sutra di dunia yang umum kita temukan di produksi dan di kenakan dalam wilayah komersial, dimana diantara berbagai jenis tersebut, sutra dari ulat murbei adalah dianggap sebagai yang paling penting dan berkontribusi pada hingga 90% sutra di dunia, sehingga kata sutra sendiri hampir sinonim dengan sutra dari ulat murbei. 3 jenis kain sutra yang lainnya adalah sutra non murbei, yaitu sutra eri, sutra tassar dan sutra muga, dan berbagai tipe seperti sutra anaphe, sutra fagara, sutra coan, sutra remis dan sutra laba laba, dimana bahannya rata rata didapat langsung dari alam di wilayah Afrika dan Asia.
Mari kita bedah apa saja jenis kain sutra yang ada di dunia dan telah di produksi secara komersial tersebut.
Sutra ulat murbei
[caption id="" align="aligncenter" width="988"] ulat murbei[/caption]
Sebagian besar produksi sutra di dunia adalah di produksi dari jenis sutra ini,sutra yang di hasilkan dari ulat sutra atau ulat murbei, Bombyx mori L. Ulat tersebut merupakan ulat yang di ternakkan dan biasanya di kembang biakkan di dalam ruangan, nama ulat murbei di dapat dari jenis makanan dia yang hanya di beri makan dengan daun dari pohon murbei.
[caption id="" align="aligncenter" width="879"] kepompong sutra ulat murbei[/caption]
Sutra Tasar
[caption id="" align="aligncenter" width="879"] Antheraea yamamai Querin[/caption]
Ulat Tasar yang menghasilkan sutra tasar ini adalah ulat liar dari genus Antheraea. Dalam jenis ini sendiri saja ada banyak jenis ulat tasar yang terlibat, seperti Antherae pernyi Guerin dari China yang merupakan penghasil sutra nomer dua setelah ulat murbei. Disusul kemudian oleh ulat jenis Antheraea mylitte Dury dari India dan Antheraea yamamai Querin yang merupakan khas dari Jepang dan memiliki benang sutra yang berwarna hijau.
[caption id="" align="aligncenter" width="900"] kepompong sutra tasar hijau[/caption]
Sutra Eri
[caption id="" align="aligncenter" width="1226"] ulat eri[/caption]
Sutra eri sendiri adalah jenis sutra yang di hasilkan baik oleh spesies Samia ricini dan Philosamia ricini. P.ricini adalah ulat yang di ternak dalam pabrik penghasil minyak castor yang memproduksi sutra berwarna putih atau merah bata yang populer dengan nama sutra Eri. Karena filamen yang di gunakan untuk membuat kepompongnya tidak terus menyambung dan juga tak seragam dalam ketebalannya maka kepompong mereka tak dapat di gulung. Jadi sang ngengat di biarkan keluar menembus kepompong dan barulah kepompongnya di pergunakan untuk bahan sutra.
[caption id="" align="aligncenter" width="439"] sutra eri[/caption]
Sutra Muga
[caption id="" align="aligncenter" width="879"] ulat sutra muga[/caption]
Ulat sutra muga (Antheraea assamensis) sebenarnya juga termasuk ke dalam genus ulat tasar, tetapi menghasilkan jenis benang yang tidak biasa, yaitu berwarna kuning emas, sangat menarik dan kuat. Jenis ini diketahui hanya terdapat di wilayah Assam, India dan di beri makan dedaunan dari jenis Persea bombycina dan Litsaea monopetala
[caption id="" align="aligncenter" width="802"] gulungan sutra muga[/caption]